Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan berpotensi melemah dipicu eskalasi kasus COVID-19 secara global.
Pada pukul 09.34 WIB, rupiah melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.130 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.110 per dolar AS.
"Pagi ini kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus COVID-19 di dunia telah menekan harga aset berisiko, meskipun Kongres AS telah mengabarkan kesepakatan stimulus fiskal AS sebesar 900 miliar dolar AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.
Baca juga: Yuan balik melemah 192 basis poin menjadi 6,5507 terhadap dolar AS
Kekhawatiran soal virus tersebut, lanjut Ariston, ditambah dengan munculnya kabar varian baru COVID-19 yang menyebar luas di Inggris dan memicu lockdown baru di negara itu.
Selain itu, perseteruan terbaru AS dan China soal blacklist perusahaan China di AS juga menjadi sentimen negatif.
"Hari ini, ada potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS karena sentimen negatif di atas," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.080 per dolar AS hingga Rp14.180 per dolar AS.
Pada Jumat (18/12/2020) lalu, rupiah ditutup melemah 2 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.110 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.108 per dolar AS.
Baca juga: Dolar naik, sterling jatuh saat penguncian picu permintaan aset aman
Baca juga: Bergerak stabil, rupiah akhir pekan ditutup melemah tipis
Rupiah awal pekan berpotensi melemah dipicu eskalasi kasus COVID-19
21 Desember 2020 09:45 WIB
Ilustrasi - Uang rupiah. ANTARA/Shutterstock/pri.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: