Pemprov Sumsel perketat pintu perbatasan jelang Natal dan tahun baru
20 Desember 2020 18:54 WIB
Sejumlah warga pelanggar protokol kesehatan menyapu jalan usai mengikuti sidang Operasi Yustisi di perbatasan Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (21/10/2020). Razia tersebut bertujuan untuk menekan kasus penyebaran COVID-19 di Kabupaten Banyuasin dan Kota Palembang. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj./pri.
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memperketat pintu perbatasan yang menghubungkan daerahnya dengan provinsi tetangga menjelang Natal dan tahun baru.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nuraini di Palembang, Ahad, mengatakan upaya ini salah satunya untuk merespon ditetapkannya Kota Palembang sebagai zona penyebaran COVID-19.
“Kami sudah siagakan tim di pintu-pintu masuk Sumsel. Mereka akan memeriksa kelengkapan administrasi siapa saja yang mau masuk, seperti surat rapid test (PCR),” kata Lesty.
Selain itu, petugas juga melakukan pengetesan suhu tumbuh hingga mewajibkan penggunaan masker.
Baca juga: Konfirmasi positif COVID-19 Sumsel bertambah 736 kasus dalam 10 hari
Baca juga: PHRI Sumsel imbau hotel tidak gelar pesta tahun baru cegah COVID-19
Ia mengatakan Pemprov Sumsel menilai perlu bersiaga lantaran saat libur kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur.
Sementara itu, kondisi saat ini belum memungkinkan karena tingkat penyebaran COVID-19 masih tinggi.
“Itulah kami imbau masyarakat untuk di rumah saja saat libur Natal dan tahun baru ini,” ujar dia.
Untuk itu, Pemprov Sumsel juga telah menjalin kerja sama dengan Kepolisian untuk mengawasi tempat-tempat wisata agar menerapkan Protokol Kesehatan COVID-19.
Sementara itu, kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sumatera Selatan bertambah 736 kasus dalam 10 hari dan kurang diimbangi dengan penambahan kasus sembuh sehingga rasio kesembuhan kembali turun menjadi 81 persen dari sebelumnya 83 persen.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Yusri mengatakan total kasus positif COVID-19 per 19 Desember mencapai 10.763 kasus dari sebelumnya 10.027 kasus pada 9 Desember, sedangkan angka selesai isolasi (sembuh) berjumlah 9.342 orang dan angka kematian 574 kasus.
"Rasio kesembuhan saat ini 81,46 persen dan rasio kematian 5,33 persen," ujarnya.
Menurutnya, dampak penambahan kasus yang signifikan membuat kasus aktif di Sumsel kini tercatat 1.421 orang atau naik dari rata-rata bulan sebelumnya yang hanya 1.000 orang per hari.
Total kasus di Sumsel paling banyak berasal dari Kota Palembang yakni 4.859 kasus atau 45 persen dari seluruh kasus di Sumsel, kemudian disusul Kota Lubuklinggau (1.116) kasus serta Kabupaten Muara Enim 981 kasus.*
Baca juga: Warga Sumsel harap pemerintah perkuat sosialisasi vaksin COVID-19
Baca juga: Polisi blokade jalan halau pendukung rizieq shihab di Palembang
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nuraini di Palembang, Ahad, mengatakan upaya ini salah satunya untuk merespon ditetapkannya Kota Palembang sebagai zona penyebaran COVID-19.
“Kami sudah siagakan tim di pintu-pintu masuk Sumsel. Mereka akan memeriksa kelengkapan administrasi siapa saja yang mau masuk, seperti surat rapid test (PCR),” kata Lesty.
Selain itu, petugas juga melakukan pengetesan suhu tumbuh hingga mewajibkan penggunaan masker.
Baca juga: Konfirmasi positif COVID-19 Sumsel bertambah 736 kasus dalam 10 hari
Baca juga: PHRI Sumsel imbau hotel tidak gelar pesta tahun baru cegah COVID-19
Ia mengatakan Pemprov Sumsel menilai perlu bersiaga lantaran saat libur kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur.
Sementara itu, kondisi saat ini belum memungkinkan karena tingkat penyebaran COVID-19 masih tinggi.
“Itulah kami imbau masyarakat untuk di rumah saja saat libur Natal dan tahun baru ini,” ujar dia.
Untuk itu, Pemprov Sumsel juga telah menjalin kerja sama dengan Kepolisian untuk mengawasi tempat-tempat wisata agar menerapkan Protokol Kesehatan COVID-19.
Sementara itu, kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sumatera Selatan bertambah 736 kasus dalam 10 hari dan kurang diimbangi dengan penambahan kasus sembuh sehingga rasio kesembuhan kembali turun menjadi 81 persen dari sebelumnya 83 persen.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Yusri mengatakan total kasus positif COVID-19 per 19 Desember mencapai 10.763 kasus dari sebelumnya 10.027 kasus pada 9 Desember, sedangkan angka selesai isolasi (sembuh) berjumlah 9.342 orang dan angka kematian 574 kasus.
"Rasio kesembuhan saat ini 81,46 persen dan rasio kematian 5,33 persen," ujarnya.
Menurutnya, dampak penambahan kasus yang signifikan membuat kasus aktif di Sumsel kini tercatat 1.421 orang atau naik dari rata-rata bulan sebelumnya yang hanya 1.000 orang per hari.
Total kasus di Sumsel paling banyak berasal dari Kota Palembang yakni 4.859 kasus atau 45 persen dari seluruh kasus di Sumsel, kemudian disusul Kota Lubuklinggau (1.116) kasus serta Kabupaten Muara Enim 981 kasus.*
Baca juga: Warga Sumsel harap pemerintah perkuat sosialisasi vaksin COVID-19
Baca juga: Polisi blokade jalan halau pendukung rizieq shihab di Palembang
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: