Inventor 'GeNose' memperoleh penghargaan Anugerah UGM 2020
19 Desember 2020 19:35 WIB
Inventor GeNose Prof. Kuwat Triyono dan Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati menerima Anugerah UGM 2020 pada peringatan Dies Natalis Ke-71 UGM di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Sabtu. (ANTARA/HO/UGM)
Yogyakarta (ANTARA) - Prof. Kuwat Triyono, inventor yang mengembangkan 'GeNose', alat deteksi COVID-19 dengan embusan napas, memperoleh penghargaan Anugerah Universitas Gadjah Mada (UGM) 2020.
Penghargaan Anugerah UGM diberikan secara langsung oleh Rektor UGM Prof. Panut Mulyono pada puncak peringatan Dies Natalis Ke-71 UGM di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Sabtu.
Penghargaan serupa turut diberikan kepada Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati. Keduanya dinilai berjasa besar saat menjalankan tugas pengabdian sehingga layak mendapatkan penghargaan dari UGM.
"Rektor UGM memberikan Anugerah UGM Tahun 2020 kepada Prof. Dwikorita Karnawati dan Prof. Kuwat Triyono atas jasa luar biasa di bidang kebudayaan, kebangsaan, kenegarawanan, kemanusiaan, dan atau kemasyarakatan dalam praktik intelektual dan atau sosial," kata Sekretaris Rektor UGM Gugup Kismono.
Kuwat Triyono mengaku senang sekaligus bangga menerima penghargaan Anugerah UGM sembari berharap ke depan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi masyarakat dan kemanusiaan.
"Alhamdulillah, saya bersyukur, mewakili tim peneliti yang bersama-sama melakukan terobosan dalam rangka berkontribusi menyelesaikan masalah bangsa di saat pandemi COVID-19. Semoga penghargaan ini menambah semangat kami dan tim untuk terus berkarya dan menghasilkan inovasi dari UGM untuk masyarakat Indonesia dan dunia," kata dia.
Kuwat Triyono merupakan dosen pada Departemen Fisika FMIPA UGM sekaligus peneliti di Institute of Halal Industry and System (IHIS) UGM.
Ia menekuni kajian fisika material dan instrumentasi sejak 2008 dan telah menghasilkan berbagai produk inovasi seperti masker anti polusi asap dan bakteri berbahan nanofiber, hidung elektronik untuk deteksi cepat kontaminasi zat berbahaya dalam makanan, kadaluwarsa produk makanan, serta kehalalan produk, dan lidah elektronik untuk otentikasi halal, deteksi keaslian dan kualitas produk secara cepat, akurat, dan portabel.
Lalu, mengembangkan GeNose alat deteksi Covid-19 lewat embusan napas dengan kemampuan mendeteksi Covid-19 dalam tubuh manusia dalam waktu cepat kurang dari dua menit.
Penghargaan Anugerah UGM diberikan secara langsung oleh Rektor UGM Prof. Panut Mulyono pada puncak peringatan Dies Natalis Ke-71 UGM di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Sabtu.
Penghargaan serupa turut diberikan kepada Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati. Keduanya dinilai berjasa besar saat menjalankan tugas pengabdian sehingga layak mendapatkan penghargaan dari UGM.
"Rektor UGM memberikan Anugerah UGM Tahun 2020 kepada Prof. Dwikorita Karnawati dan Prof. Kuwat Triyono atas jasa luar biasa di bidang kebudayaan, kebangsaan, kenegarawanan, kemanusiaan, dan atau kemasyarakatan dalam praktik intelektual dan atau sosial," kata Sekretaris Rektor UGM Gugup Kismono.
Kuwat Triyono mengaku senang sekaligus bangga menerima penghargaan Anugerah UGM sembari berharap ke depan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi masyarakat dan kemanusiaan.
"Alhamdulillah, saya bersyukur, mewakili tim peneliti yang bersama-sama melakukan terobosan dalam rangka berkontribusi menyelesaikan masalah bangsa di saat pandemi COVID-19. Semoga penghargaan ini menambah semangat kami dan tim untuk terus berkarya dan menghasilkan inovasi dari UGM untuk masyarakat Indonesia dan dunia," kata dia.
Kuwat Triyono merupakan dosen pada Departemen Fisika FMIPA UGM sekaligus peneliti di Institute of Halal Industry and System (IHIS) UGM.
Ia menekuni kajian fisika material dan instrumentasi sejak 2008 dan telah menghasilkan berbagai produk inovasi seperti masker anti polusi asap dan bakteri berbahan nanofiber, hidung elektronik untuk deteksi cepat kontaminasi zat berbahaya dalam makanan, kadaluwarsa produk makanan, serta kehalalan produk, dan lidah elektronik untuk otentikasi halal, deteksi keaslian dan kualitas produk secara cepat, akurat, dan portabel.
Lalu, mengembangkan GeNose alat deteksi Covid-19 lewat embusan napas dengan kemampuan mendeteksi Covid-19 dalam tubuh manusia dalam waktu cepat kurang dari dua menit.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020
Tags: