Jakarta (ANTARA) - Sekjen Pimpinan Pusat Pertahanan Ideologi Syarikat Islam (Perisai) Harjono meminta agar vaksin Sinovac di Indonesia mendapatkan sertifikasi halal serta diuji secara ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.
"Meminta pemerintah agar vaksin Sinovac yang tiba di Indonesia mendapat pengujian ketat dari BPOM dan harus mendapatkan sertifikasi halal," kata Harjono kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, keamanan dan kehalalan vaksin penting karena Sinovac akan digunakan secara masif dan persentase penurunan kejadian penyakit pada kelompok orang yang divaksinasi belum diketahui.
Ia juga mengingatkan BPOM untuk transparan terhadap proses penelitian dan berhati-hati meneliti vaksin tersebut sebelum mengeluarkan izin edar karena vaksin yang akan digunakan menyangkut keselamatan masyarakat.
"BPOM harus berhati-hati dan transparan dalam proses penelitian karena keselamatan rakyat jauh lebih penting dari apapu. Harus ada standar ilmiah yang digunakan oleh BPOM sehingga dapat dipertanggungjawabkan," kata dia.
Sekjen PP Perisai meminta kepada seluruh masyarakat mendukung dan mengawal uji klinis vaksin secara hati-hati dan transparan sehingga proses standarisasi pemeriksaan dilakukan dengan baik sampai akhirnya izin penggunaan darurat/EUA diberikan.
Harjono juga menekankan bahwa BPOM jangan sampai mengabaikan standardisasi ilmiah uji klinis pemeriksaan vaksin hanya karena untuk "kejar tayang".
"Kami yakin ada target waktu dan capaian pemerintah. Namun kami mengharapkan komitmen BPOM agar tidak mengabaikan standarisasi ilmiah uji klinis vaksin hanya karena untuk kejar tayang karena ini semua menyangkut jaminan terhadap khasiat, mutu dan keamanan bagi masyarakat," katanya.
PP Perisai minta jaminan halal vaksin COVID-19
19 Desember 2020 08:27 WIB
Sekjen PP Perisai Harjono di Gedung KPAI, Jakarta, Jumat (28/2/2020). ANTARA/Anom Prihantoro.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020
Tags: