Makassar (ANTARA) - Festival Internasional Toraja (TIF) VIII 2020 yang menampilkan berbagai kesenian dan budaya khas Toraja digelar secara virtual guna mencegah penyebaran COVID-19 pada 19 Desember.

TIF 2020 akan menampilkan prosesi adat Toraja, sendratari Toraja, theater tradisional Toraja dan beberapa penampilan seniman dari dalam negeri hingga luar negeri.

Konseptor TIF Franki Raden melalui keterangan resminya di Makassar, Jumat, mengatakan tujuan TIF tetap diselenggarakan di masa pandemi guna tetap memberi peluang dan semangat bagi para pekerja industri kreatif sekaligus membangkitkan ekonomi serta industri pariwisata khususnya pariwisata Toraja Utara.

Baca juga: Peresmian Bandara Buntu Kunik dorong sektor pariwisata Toraja

Apalagi mengingat even ini telah masuk dalam agenda tahunan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraft).

“Kita harus tetap semangat meskipun saat ini kita masih berada di tengah pandemi. Terlaksananya TIF ini menunjukkan semangat para pelaku industri kreatif tetap ada. Ini yang perlu diapresiasi dan perlu kita beri semangat kepada mereka," ujar Franki.

Even TIF ke-8 ini turut menghadirkan pelaku seni mancanegara seperti Allison Mulroy (Inggris) dan Anello Capuano (Italia) serta Ancha Reggae Moon (Makassar), Mia Kiel dan Bertho (Jakarta) dan BLI Ciaaattt (Bali).

Baca juga: Alih fungsi lahan diduga penyebab longsor poros Palopo-Toraja

Bupati Toraja Utara, Kalatiku saat membuka event Toraja Internasional Festival (TIF) ke-8 secara off air di Kawasan Objek Wisata To'tombi, Lolai Kecamatan Kapala Pitu menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang tetap mempromosikan dunia pariwisata Toraja meskipun di tengah pandemi COVID-19.

"Pembukaan objek wisata tetap disertai pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat, memberlakukan pola tatanan hidup baru di destinasi wisata yang ada di wilayah Toraja Utara," katanya.

Sedangkan Staf Ali Bidang Repormasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf Republik Indonesia, Ari Juliano mengatakan TIF bukan hanya even budaya dan kesenian, namun juga ditujukan untuk menyejahterakan masyarakat Toraja khususnya di Toraja Utara melalu pengembangan ekonomi kreatif.

"Kami melihat festival ini sangat memiliki visi yaitu menjadikan pariwisata Toraja khususnya Toraja Utara sebagai destinasi wisata dan lokasi festival budaya berskala internasional," katanya.

Baca juga: Peneliti: Hutan bambu Tana Toraja mendesak dilestarikan

Disebutkan pula bahwa pandemi telah mengakibatkan berbagai masalah atau dampak di berbagai sektor khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat berdampak.

"Oleh karena itu, kami sangat menyambut baik semangat teman-teman penyelenggara, komunitas, pemerintah daerah yang telah mendukung terlaksananya acara ini sehingga menunjukkan semangat untuk memulihkan sektor pariwisata di Toraja dan Sulsel," urai Ari.

Sebagai informasi, jika ingin melihat penampilan dan antraksi para seniman di gelaran Toraja Internasional Festival ke-8 ini, masyarakat bisa live streaming sajian melalui channel YouTube Lokaswara Project, Sabtu 19 Desember 2020 pukul 19.00 WIB.

"Semoga kegiatan ini bisa terinspirasi semangat bagi teman-teman kita yang ada di daerah lain untuk mampu membangkitkan kembali ekonomi terutama sektor pariwisata," kata Ari.

Baca juga: Dukung wisata halal, di Kete' Kesu Toraja kini ada masjid