Pemkot Malang segera wajibkan wisatawan tes cepat antigen
18 Desember 2020 16:19 WIB
Ilustrasi - Petugas medis melakukan rapid tes atau tes cepat di Laboratorium Dinas Kesehatan, Malang, Jawa Timur, Senin (18/5/2020). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto).
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang berencana mewajibkan wisatawan yang menginap di hotel-hotel di Kota Malang, Jawa Timur, untuk melampirkan hasil negatif tes cepat antigen, dalam upaya meminimalkan penyebaran COVID-19.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan rencana untuk mewajibkan tes cepat antigen kepada para wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang tersebut, menyusul daerah tujuan wisata seperti Bali, telah mewajibkan tes polymerase chain reaction (PCR) bagi wisatawan.
Baca juga: Gubernur Jatim resmikan RS lapangan penanganan COVID-19 di Kota Malang
"Di daerah lain, seperti Bali, wisatawan harus swab. Untuk di hotel, nanti akan ada persyaratan khusus salah satu di antaranya persyaratan rapid test antigen," kata Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.
Sutiaji menjelaskan pada libur akhir tahun nanti, tidak menutup kemungkinan adanya gelombang wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Malang, setelah daerah tujuan wisata seperti Bali, menerapkan kebijakan tes usap bagi para wisatawan.
Menurut Sutiaji, dengan kondisi tersebut, masyarakat Kota Malang diminta untuk tetap waspada akan adanya potensi penyebaran COVID-19, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat khususnya pada saat beraktivitas di luar rumah.
Baca juga: Kota Malang alami lonjakan kasus COVID-19
"Seperti di Bali, wisatawan sudah harus swab, sehingga, tidak menutup kemungkinan nanti akan ada gelombang wisatawan yang akan datang ke Kota Malang, kita harus waspada," kata Sutiaji.
Sutiaji menambahkan kondisi saat ini di Kota Malang, kasus konfirmasi positif COVID-19 mengalami lonjakan cukup signifikan. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak termasuk para wisatawan yang akan ke Kota Malang, untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Enam orang ASN Pemkot Malang terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: RS lapangan Kota Malang dipersiapkan tampung 306 pasien COVID-19
"COVID-19 semakin mengganas, maka, untuk semuanya, tolong hati-hati. Protokol kesehatan, harus benar-benar diterapkan," kata Sutiaji.
Di Kota Malang, dalam kurun waktu sepekan terakhir terjadi lonjakan penambahan pasien konfirmasi positif COVID-19 yang cukup tinggi. Tercatat, mulai periode 11-18 Desember 2020, ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 674 kasus.
Lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19 tersebut, terjadi pada klaster perkantoran yang memberikan pelayanan publik, klaster dunia pendidikan atau perguruan tinggi. Adanya pasien suspek yang naik status, dan transmisi lokal akibat pergerakan warga antardaerah.
Hingga saat ini, secara keseluruhan, di Kota Malang ada sebanyak 3.091 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 2.529 orang dilaporkan telah sembuh, 289 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.
Baca juga: Pasien COVID-19 dirawat inap di Wisma Atlet bertambah 131 orang
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan rencana untuk mewajibkan tes cepat antigen kepada para wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang tersebut, menyusul daerah tujuan wisata seperti Bali, telah mewajibkan tes polymerase chain reaction (PCR) bagi wisatawan.
Baca juga: Gubernur Jatim resmikan RS lapangan penanganan COVID-19 di Kota Malang
"Di daerah lain, seperti Bali, wisatawan harus swab. Untuk di hotel, nanti akan ada persyaratan khusus salah satu di antaranya persyaratan rapid test antigen," kata Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.
Sutiaji menjelaskan pada libur akhir tahun nanti, tidak menutup kemungkinan adanya gelombang wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Malang, setelah daerah tujuan wisata seperti Bali, menerapkan kebijakan tes usap bagi para wisatawan.
Menurut Sutiaji, dengan kondisi tersebut, masyarakat Kota Malang diminta untuk tetap waspada akan adanya potensi penyebaran COVID-19, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat khususnya pada saat beraktivitas di luar rumah.
Baca juga: Kota Malang alami lonjakan kasus COVID-19
"Seperti di Bali, wisatawan sudah harus swab, sehingga, tidak menutup kemungkinan nanti akan ada gelombang wisatawan yang akan datang ke Kota Malang, kita harus waspada," kata Sutiaji.
Sutiaji menambahkan kondisi saat ini di Kota Malang, kasus konfirmasi positif COVID-19 mengalami lonjakan cukup signifikan. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak termasuk para wisatawan yang akan ke Kota Malang, untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Enam orang ASN Pemkot Malang terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: RS lapangan Kota Malang dipersiapkan tampung 306 pasien COVID-19
"COVID-19 semakin mengganas, maka, untuk semuanya, tolong hati-hati. Protokol kesehatan, harus benar-benar diterapkan," kata Sutiaji.
Di Kota Malang, dalam kurun waktu sepekan terakhir terjadi lonjakan penambahan pasien konfirmasi positif COVID-19 yang cukup tinggi. Tercatat, mulai periode 11-18 Desember 2020, ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 674 kasus.
Lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19 tersebut, terjadi pada klaster perkantoran yang memberikan pelayanan publik, klaster dunia pendidikan atau perguruan tinggi. Adanya pasien suspek yang naik status, dan transmisi lokal akibat pergerakan warga antardaerah.
Hingga saat ini, secara keseluruhan, di Kota Malang ada sebanyak 3.091 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 2.529 orang dilaporkan telah sembuh, 289 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.
Baca juga: Pasien COVID-19 dirawat inap di Wisma Atlet bertambah 131 orang
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: