Kapolsek Cicalengka Kompol Aep Suhendi mengatakan enam orang itu diamankan ketika pihak kepolisian sedang melakukan operasi yustisi di kawasan Nagrog, Cicalengka. Namun, ia belum bisa memastikan motif enam santri itu hingga membawa peralatan berbahaya.
"Didapati oleh anggota polisi yang mencurigai, kemudian diperiksa, di dalamnya didapati busur dan anak panah, busurnya dua buah, anak panahnya 10 buah," kata Aep saat dihubungi di Bandung.
Baca juga: Jateng siapkan operasi yustisi-tes antigen libur akhir tahun
Baca juga: Jatim tingkatkan operasi yustisi jelang akhir tahun
Baca juga: Polri tetap lakukan operasi yustisi di kawasan sektor pariwisata
"Sementara kita belum bisa memastikan siapa mereka dan motifnya apa, dan ditangani Polres sekarang. Mereka pengakuannya dari pesantren," kata Aep.
Sementara itu Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan pihaknya juga masih belum menemukan kaitannya enam orang itu dengan rencana adanya aksi dari Front Pembela Islam (FPI) yang digelar di Jakarta, Jumat (18/12).
"Belum ditemukan identitas anggota atau simpatisan FPI, saat ini mereka sedang di dalami di Polresta Bandung," kata Hendra.
Berdasarkan keterangannya enam orang itu berasal dari wilayah Tasikmalaya. Adapun kendaraan yang diduga digunakan oleh enam orang itu merupakan roda empat berjenis Gran Max.