Jakarta (ANTARA) - Perusahaan nasional PT Bakrie & Brother Tbk. (BNBR) menilai bisnis di tahun 2021 tetap optimistis antara lain didukung dengan telah datang vaksin COVID-19 serta adanya UU Cipta Kerja yang berpotensi menggairahkan iklim usaha dalam negeri.

"Tahun 2020 memang merupakan tahun berat tidak saja bagi kami tapi juga kebanyakan perusahaan lain. Tapi kami melihat untuk tahun depan optimisme tetap ada setelah titik balik pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah menunjukkan hasil positif," kata Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk. Anindya Bakrie dalam keterangan pers virtual di Jakarta, Kamis.

Kedatangan vaksin COVID-19 secara bertahap ke Indonesia dan UU Cipta Kerja banyak disambut baik oleh semua kalangan karena diharapkan bisa menumbuhkembangkan lagi sektor bisnis yang pada 2020 terpuruk akibat pandemi, sehingga banyak perusahaan yang alami kerugian.

Optimisme 2021, katanya, juga terlihat kontraksi perekonomian Indonesia membaik menjadi minus 3,49 persen (yoy) dibandingkan triwulan II-2020 yang terkontraksi minus 5,32 persen (yoy). Selain itu, penyerapan belanja negara alami akselerasi pada triwulan III-2020, yang sampai akhir September 2020 tumbuh 15,5 persen.

Akibat percepatan realisasi belanja negara membuat konsumsi pemerintah tumbuh positif 9,8 persen (yoy), membaik dibanding triwulan II-2020 yang negatif 6,9 persen.

Selama 2020, Anind, menilai merupakan tahun yang tidak mudah bagi perusahaan dan merupakan tahun penuh tantangan. "Tapi juga ada kesempatan untuk berbenah dan menatap masa depan dan kinerja lebih baik, serta memperbaiki cara bisnis serta lebih menata pembaharuan," katanya.
Baca juga: BNBR percepat pengembangan industri saat pandemi COVID-19

Satu hal yang memberikan rasa optimistis bagi perusahaan, kata Anind adalah komitmen pemerintah untuk terus membangun berbagai infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 56 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Perubahan Peraturan Presiden No.58 Tahun 2017, diputuskan sebanyak 223 Proyek Strategis Nasional (PSN) ditambah tiga program, yakni program kelistrikan dan program industri pesawat terbang serta pemerataan ekonomi, dengan total nilai investasi mencapai Rp4.183 triliun.

Beberapa proyek infrastruktur yang juga melibatkan BNBR antara lain pembangunan jalan tol Cimanggis-Cibitung yang bekerja sama dengan PT Wasita Toll Road (anak usaha PT Waskita Karya Tbk). Seksi I jalan tol ini beroperasi 10 November 2020 dan terhubung dengan tol Cinere-Jagorawi dan Jalan Tol Jagorawi, sedangkan Seksi II telah mencapai 82 persen pembebasan lahan dan 70 persen konstruksi, dengan target penyelesaian konstruksi tahun 2021.

"Perusahaan juga membangun PLTU Tanjung Jati A 2x660MW dengan pengerjaan konstruksi masih berlangsung sesuai jadwal," katanya.

Dalam keterangan pers tersebut disampaikan pula bahwa total aset BNBR dalam sembilan bulan pertama 2020 sebesar Rp15,50 triliun, sementara total aset selama 2019 sebesar Rp14,36 triliun. Kenaikan aset dalam sembilan bulan pertama 2020 karena kenaikan nilai wajar dari investasi jangka pendek.

Sementara pendapatan perusahaan dalam sembilan bulan pertama 2020 mencapai Rp1,98 triliun turun 20 persen dibanding periode sama 2019 yang mencapai Rp2,47 triliun.

Baca juga: Konsorsium Bakrie bangun industri metanol senilai 2 miliar dolar AS