Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mengungkapkan kredit perumahan masih tumbuh sebesar 1,98 persen pada masa pandemi COVID-19 ini.

"Kita di bank BTN cukup beruntung bahwa di saat seperti ini, meskipun kondisi perekonomian nasional mengalami kontraksi, namun sektor perumahan masih bisa tumbuh sebesar 1,98 persen," ujar Direktur Utama BTN Pahala Mansury dalam seminar daring di Jakarta, Rabu.

Baca juga: BTN tetap tancap gas pastikan target tahun ini terpenuhi

Menurut Pahala, hal ini cukup mengejutkan, mengingat sektor properti terutama perumahan rentan terhadap penurunan ekonomi.

"Namun, yang terjadi karena sebagian besar kegiatan ekonomi terpusat di rumah saat ini, tentunya itu menyebabkan nilai rumah, kita melihat mengalami peningkatan dan permintaan terhadap rumah juga tetap meningkat," katanya.

Ia mengatakan Bank BTN merespons hal tersebut dan terus memperbaiki digital banking-nya.

Secara nasional, lanjutnya, jumlah transaksi digital banking dalam setahun terakhir meningkat sekitar 37 persen. Sedangkan di BTN meningkat lebih dari 40 persen.

"Digital banking ini dalam artian hanya melakukan transaksi perbankan saja, namun juga melakukan kegiatan pembelian rumah dan nasabah berupaya memasukkan aplikasi untuk bisa memperoleh KPR," kata Pahala.

Oleh karena itu, tambahnya, Bank BTN harus melakukan perubahan model dan proses bisnisnya.

Baca juga: BTN telah salurkan kredit Rp317 triliun sejak KPR diluncurkan 1976
Baca juga: Dirut BTN sebut sektor perumahan tidak terdampak pandemi COVID-19