Wall Street naik dipicu harapan stimulus, Nasdaq capai rekor tertinggi
16 Desember 2020 06:53 WIB
Tetesan air hujan di papan tanda untuk Wall Street di luar Bursa Efek New York di Manhattan di New York City, New York, AS, 26 Oktober 2020. REUTERS / Mike Segar / File Photo/pri.
New York (ANTARA) - Wall Street menunjukkan tanda-tanda reli Santa pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi, dibantu oleh optimisme tentang potensi stimulus pemerintah untuk melindungi ekonomi dari pandemi virus corona.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 337,76 poin atau 1,13 persen menjadi berakhir di 30.199,31 poin. Indeks S&P 500 bertambah 47,13 poin atau 1,29 persen menjadi ditutup di 3.694,62 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 155,02 poin atau 1,25 persen menjadi 12.595,06 poin, melampaui rekor penutupan tertinggi sebelumnya 8 Desember.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan utilitas dan energi keduanya naik lebih dari 1,9 persen, memimpin kenaikan sektoral.
Apple Inc adalah pendorong teratas untuk ketiga indeks acuan AS, melonjak 5,0 persen ke level tertinggi sejak September setelah sebuah laporan mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan produksi iPhone sebesar 30 persen pada paruh pertama 2021.
Didukung oleh Apple, indeks sektor teknologi S&P 500 menguat 1,6 persen. Sektor ini telah mengungguli pasar yang lebih luas selama pandemi dan naik lebih dari 35 persen sepanjang tahun ini, saat investor melihatnya sebagai lebih tahan terhadap gangguan terkait virus.
"Pasar beralih ke teknologi ketika takut ekonomi akan terhenti karena peningkatan infeksi dan penutupan," kata Christopher Grisanti, kepala strategi ekuitas di MAI Capital Management.
Sementara itu, indeks Russell 2000 dari perusahaan-perusahaan lebih kecil melonjak sekitar 2,4 persen ke rekor tertinggi. Itu merupakan hari terkuat sejak 24 November untuk S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average.
Beberapa investor memandang lonjakan infeksi dan kematian akibat virus corona baru-baru ini, bersama dengan laporan ketenagakerjaan November yang suram, sebagai dorongan untuk kesepakatan cepat pada RUU stimulus COVID-19, dengan sektor-sektor yang sensitif secara ekonomi seperti consumer discretionary dan material memimpin kenaikan.
Indeks utilitas S&P 500 naik hampir 2 persen dan mencatatkan kenaikan terkuat satu hari sejak awal November.
"Mereka tertinggal, dan Anda bisa melihat sedikit rotasi orang yang mencari imbal hasil," kata Kepala Investasi 6 Meridian Andrew Mies, mengacu pada saham utilitas.
Keuntungan yang luas di seluruh pasar saham adalah pertanda baik, Mies menambahkan.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengundang para pemimpin kongres untuk bertemu pada Selasa malam (15/12/202) dalam upaya menyelesaikan kesepakatan belanja pemerintah besar-besaran dan mencapai kesepakatan tentang paket baru bantuan virus corona.
The Fed juga diperkirakan akan memberi sinyal suku bunga rendah untuk masa mendatang dalam pertemuan dua hari mulai Selasa (15/12/2020). Peluncuran vaksin virus corona baru-baru ini diharapkan dapat meningkatkan prospek bank sentral 2021.
Peningkatan likuiditas dan suku bunga pinjaman yang sangat rendah telah mengirim investor berbondong-bondong ke saham selama pandemi COVID-19, sementara optimisme baru-baru ini atas vaksin mendorong S&P 500 ke serangkaian rekor tertinggi minggu lalu.
Saham Moderna Inc anjlok 5,0 persen, bahkan setelah anggota staf Badan Pengawas Obat dan Makanan AS tidak menyampaikan kekhawatiran baru apa pun atas data tentang vaksin COVID-19 pembuat obat itu. Sebuah laporan mengatakan vaksin akan mendapatkan persetujuan penggunaan darurat pada Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Wall Street sebagian besar turun namun Nasdaq terangkat 0,50 persen
Baca juga: Wall Street ditutup beragam, namun Indeks Dow Jones tembus 30.000 poin
Baca juga: Wall Street dibuka lebih rendah, pasar pantau stimulus tambahan di AS
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 337,76 poin atau 1,13 persen menjadi berakhir di 30.199,31 poin. Indeks S&P 500 bertambah 47,13 poin atau 1,29 persen menjadi ditutup di 3.694,62 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 155,02 poin atau 1,25 persen menjadi 12.595,06 poin, melampaui rekor penutupan tertinggi sebelumnya 8 Desember.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan utilitas dan energi keduanya naik lebih dari 1,9 persen, memimpin kenaikan sektoral.
Apple Inc adalah pendorong teratas untuk ketiga indeks acuan AS, melonjak 5,0 persen ke level tertinggi sejak September setelah sebuah laporan mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan produksi iPhone sebesar 30 persen pada paruh pertama 2021.
Didukung oleh Apple, indeks sektor teknologi S&P 500 menguat 1,6 persen. Sektor ini telah mengungguli pasar yang lebih luas selama pandemi dan naik lebih dari 35 persen sepanjang tahun ini, saat investor melihatnya sebagai lebih tahan terhadap gangguan terkait virus.
"Pasar beralih ke teknologi ketika takut ekonomi akan terhenti karena peningkatan infeksi dan penutupan," kata Christopher Grisanti, kepala strategi ekuitas di MAI Capital Management.
Sementara itu, indeks Russell 2000 dari perusahaan-perusahaan lebih kecil melonjak sekitar 2,4 persen ke rekor tertinggi. Itu merupakan hari terkuat sejak 24 November untuk S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average.
Beberapa investor memandang lonjakan infeksi dan kematian akibat virus corona baru-baru ini, bersama dengan laporan ketenagakerjaan November yang suram, sebagai dorongan untuk kesepakatan cepat pada RUU stimulus COVID-19, dengan sektor-sektor yang sensitif secara ekonomi seperti consumer discretionary dan material memimpin kenaikan.
Indeks utilitas S&P 500 naik hampir 2 persen dan mencatatkan kenaikan terkuat satu hari sejak awal November.
"Mereka tertinggal, dan Anda bisa melihat sedikit rotasi orang yang mencari imbal hasil," kata Kepala Investasi 6 Meridian Andrew Mies, mengacu pada saham utilitas.
Keuntungan yang luas di seluruh pasar saham adalah pertanda baik, Mies menambahkan.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengundang para pemimpin kongres untuk bertemu pada Selasa malam (15/12/202) dalam upaya menyelesaikan kesepakatan belanja pemerintah besar-besaran dan mencapai kesepakatan tentang paket baru bantuan virus corona.
The Fed juga diperkirakan akan memberi sinyal suku bunga rendah untuk masa mendatang dalam pertemuan dua hari mulai Selasa (15/12/2020). Peluncuran vaksin virus corona baru-baru ini diharapkan dapat meningkatkan prospek bank sentral 2021.
Peningkatan likuiditas dan suku bunga pinjaman yang sangat rendah telah mengirim investor berbondong-bondong ke saham selama pandemi COVID-19, sementara optimisme baru-baru ini atas vaksin mendorong S&P 500 ke serangkaian rekor tertinggi minggu lalu.
Saham Moderna Inc anjlok 5,0 persen, bahkan setelah anggota staf Badan Pengawas Obat dan Makanan AS tidak menyampaikan kekhawatiran baru apa pun atas data tentang vaksin COVID-19 pembuat obat itu. Sebuah laporan mengatakan vaksin akan mendapatkan persetujuan penggunaan darurat pada Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Wall Street sebagian besar turun namun Nasdaq terangkat 0,50 persen
Baca juga: Wall Street ditutup beragam, namun Indeks Dow Jones tembus 30.000 poin
Baca juga: Wall Street dibuka lebih rendah, pasar pantau stimulus tambahan di AS
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: