Beijing (ANTARA) - Saham-saham China ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Selasa, setelah sehari sebelumnya menguat, didorong data pabrik yang positif dan suntikan likuiditas bank sentral negara tersebut di tengah kekhawatiran atas ketegangan China dan Amerika Serikat.

Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai turun tipis 0,06 persen menjadi ditutup pada 3.367,23 poin. Sementara itu, Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China bertambah 0,52 persen menjadi berakhir di 13.763,31 poin.

Nilai transaksi gabungan saham-saham yang mencakup kedua indeks utama China mencapai 709,58 miliar yuan (sekitar 108,44 miliar dolar AS), sedikit turun dari 709,70 miliar yuan (sekitar 108,5 miliar dolar AS) pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya.

Produksi pabrik China tumbuh pada laju tercepatnya dalam 20 bulan pada November, seiring kebangkitan kembali belanja konsumen dan pelonggaran bertahap pembatasan COVID-19 di mitra dagang utama meningkatkan permintaan untuk barang-barang manufaktur negara tersebut.

Bank sentral China melakukan suntikan dana jangka menengah terbesar yang pernah ada untuk menopang likuiditas, setelah gagal bayar obligasi perusahaan baru-baru ini menghancurkan kepercayaan investor dan menghapus penerbitan baru, juga membantu sentimen

Saham-saham yang terkait dengan produk otomotif dan produk biologi memimpin kenaikan, dengan Jiangsu Alcha Aluminium Group Co, Ltd melihat sahamnya melonjak pada batas harian 10 persen menjadi ditutup di 4,18 yuan per saham.

Melawan tren kenaikan, bisnis di sektor pembibitan, penanaman pertanian dan semikonduktor berada di wilayah negatif.

Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, meningkat 1,18 persen menjadi mengakhiri perdagangan pada 2.758,85 poin.

Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah setelah menguat sehari sebelumnya

Baca juga: Saham China ditutup "rebound' ditopang harapan dukungan kebijakan