Saham Korsel merosot lagi, indeks KOSPI berakhir melemah 0,19 persen
15 Desember 2020 16:15 WIB
Seorang pedagang mata uang berjalan melewati papan elektronik yang menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) dan nilai tukar antara dolar AS dan won Korea Selatan di ruang transaksi sebuah bank, di Seoul, Korea Selatan (5/11/2020). ANTARA/REUTERS/Kim Hong-Ji/aa. (REUTERS/KIM HONG-JI)
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan kembali ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa, mencatat penurunan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indikator utama Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) melemah 0,198 persen atau 5,38 poin, menjadi menetap di 2.756,82 poin. Indeks KOSPI tergerus 0,28 persen atau 7,86 poin menjadi 2.762,20 poin pada Senin (14/12/2020), setelah menguat 0,86 persen atau 23,60 poin menjadi 2.770,06 poin pada Jumat (11/12/2020), dan merosot 0,33 persen atau 9,01 poin menjadi 2.746,46 poin pada Kamis (10/12/2020).
Volume perdagangan mencapai 1,08 miliar saham senilai 15,3 triliun won (14 miliar dolar AS), sedikit berkurang dari volume transaksi sehari sebelumnya sebanyak 1,1 miliar saham senilai 16,8 triliun won (15,4 miliar dolar AS).
Sementara itu, mata uang lokal berakhir pada 1.093,3 won terhadap greenback, melemah 1,5 won dari tingkat penutupan perdagangan Senin (14/12/2020).
Baca juga: Saham Korsel balik melemah, indeks KOSPI ditutup tergerus 0,28 persen
Baca juga: Saham Korsel dibuka lebih tinggi, indeks KOSPI menguat 0,28 persen
Volume perdagangan mencapai 1,08 miliar saham senilai 15,3 triliun won (14 miliar dolar AS), sedikit berkurang dari volume transaksi sehari sebelumnya sebanyak 1,1 miliar saham senilai 16,8 triliun won (15,4 miliar dolar AS).
Sementara itu, mata uang lokal berakhir pada 1.093,3 won terhadap greenback, melemah 1,5 won dari tingkat penutupan perdagangan Senin (14/12/2020).
Baca juga: Saham Korsel balik melemah, indeks KOSPI ditutup tergerus 0,28 persen
Baca juga: Saham Korsel dibuka lebih tinggi, indeks KOSPI menguat 0,28 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: