Inggris: Tak ada bukti varian baru COVID-19 punya gejala berbeda
15 Desember 2020 16:14 WIB
Annie Innes, 90, menerima suntikan vaksin COVID-19 buatan Pfizer/BioNTech di Abercorn House Care Home di Hamilton, Scotland, Inggris, Senin (14/12/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Russell Cheyne/Pool/RWA/djo
London (ANTARA) - Kepala Petugas Medis Inggris Chris Whitty pada Senin (14/12) menegaskan bahwa tidak ada bukti varian baru COVID-19 yang terdeteksi di negara itu menyebabkan gejala yang lebih parah atau berbeda.
"Terdapat banyak varian. Kebetulan (varian) ini lebih banyak bermutasi dibanding beberapa varian lainnya, dan itulah sebabnya kami menanggapi hal ini secara serius," ucap Whitty.
"Akan tetapi tidak ada yang menunjukkan bahwa gejalanya berbeda, bahwa pengujiannya berbeda, atau bahwa hasil klinisnya berbeda atas varian ini," katanya saat konferensi pers di Jenewa.
Lebih dari 1.000 kasus dari satu varian virus corona baru teridentifikasi dalam beberapa hari belakangan di Inggris, terutama di wilayah selatan, di mana hal itu dapat dikaitkan dengan lonjakan kasus, menurut Menteri Kesehatan Matt Hancock pada Senin.
Sumber: Reuters
Baca juga: Lebih dari 1.000 kasus satu varian COVID-19 ditemukan di Inggris
Baca juga: Uji klinis AstraZeneca Inggris batalkan partisipan anak-anak
Baca juga: Inggris persingkat masa isolasi mandiri COVID-19
"Terdapat banyak varian. Kebetulan (varian) ini lebih banyak bermutasi dibanding beberapa varian lainnya, dan itulah sebabnya kami menanggapi hal ini secara serius," ucap Whitty.
"Akan tetapi tidak ada yang menunjukkan bahwa gejalanya berbeda, bahwa pengujiannya berbeda, atau bahwa hasil klinisnya berbeda atas varian ini," katanya saat konferensi pers di Jenewa.
Lebih dari 1.000 kasus dari satu varian virus corona baru teridentifikasi dalam beberapa hari belakangan di Inggris, terutama di wilayah selatan, di mana hal itu dapat dikaitkan dengan lonjakan kasus, menurut Menteri Kesehatan Matt Hancock pada Senin.
Sumber: Reuters
Baca juga: Lebih dari 1.000 kasus satu varian COVID-19 ditemukan di Inggris
Baca juga: Uji klinis AstraZeneca Inggris batalkan partisipan anak-anak
Baca juga: Inggris persingkat masa isolasi mandiri COVID-19
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: