Mataram (ANTARA) - KPUD Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Mataram 9 Desember 2020, tidak mencapai target dengan realisasi sekitar 67,2 persen.

"Padahal untuk pilkada ini kita targetkan partisipasi pemilih bisa mencapai 80 persen. Tapi ternyata realisasi dari hasil rekapitulasi sementara tingkat kecamatan, partisipasi pemilih hanya sekitar 67,2 persen," kata Ketua KPUD Mataram, M Husni Abidin, di Mataram, Senin.

Baca juga: Pilkada Mataram, Bawaslu temukan indikasi pelanggaran saat pencoblosan

Realisasi tingkat partisipasi pemilih di Mataram, sambungnya, menjadi realisasi terendah bersama Kabupaten Lombok Tengah. Pasalnya, beberapa kabupatan/kota pelaksana pilkada serentak lainnya di NTB, realisasi partisipasi pemilihnya mencapai di atas 80 persen bahkan di Kabupaten Dompu partisipasinya mencapai 93 persen.

Menurut dia, rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 dipicu banyak faktor, di antaranya, faktor cuaca karena saat pencoblosan pada 9 Desember 2020, Mataram dilanda angin kencang disertai hujan.

Baca juga: Masyarakat minta kegiatan Pilkada Mataram sesuai protokol COVID-19

"Selain itu, faktor Covid-19 serta ambigu masyarakat. Tetapi, itu hak masyarakat, kita tidak bisa paksakan," katanya.

Untuk mencapai target partisipasi masyarakat tersebut, KPUD Mataram telah melaksanakan sosilasiasi secara maksimal. Bahkan seluruh perangkat KPU dan lainnya sudah secara maksimal melakukan sosialisasi, mengajak masyarakat agar datang ke TPS.

Baca juga: Gugus COVID-19 Mataram perkuat program PCBL saat pilkada

"Untuk sosialisasi, kami sudah berupaya secara maksimal," katanya.

Ia mengatakan, jumlah pemilih yang hadir ke TPS sekitar 203.000 dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sekitar 302.164 pemilih. "Data partisipasi masyarakat itu, merupakan data sementara dari hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan," katanya.

Baca juga: KPU diingatkan IDI tahapan pilkada Mataram pedomani protokol COVID-19