Kulon Progo (ANTARA) - Jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam waktu 24 jam terakhir bertambah delapan sehingga total menjadi 652 kasus.

"Perubahan situasi COVID-19 per 13 Desember 2020 ada delapan kasus baru," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Minggu.

Ia mengatakan delapan kasus konfirmasi COVID-19 baru, yakni KP-645 yakni laki-laki warga Pengasih pelaku perjalanan Jawa Tengah, KP-646 adalah perempuan warga Pengasih memiliki kontak KP-415, KP-647 adalah perempuan warga Sentolo memiliki kontak KP-601, KP-648 adalah perempuan warga Sentolo memiliki kontak KP-577.

Baca juga: 200 ribu warga Kulon Progo diprioritaskan mendapat vaksin COVID-19

Selanjutnya, KP-649 laki-laki warga Sentolo memiliki kontak KP-577, KP-650 perempuan warga Sentolo memiliki kontak KP-577, KP-651 adalah perempuan warga Sentolo memiliki kontak KP-537, KP-652 adalah perempuan warga Panjatan memiliki kontak kasus luar Kulon Progo.

"Penambahan kasus pasien COVID-19 mayoritas karena klaster keluarga dan menjalani isolasi mandiri," katanya.

Baca juga: Lima pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kulon Progo dinyatakan sembuh

Baning mengatakan hari ini, juga ada tiga penambahan probabel yang meninggal, yakni laki-laki warga Panjatan di Rumah Sakit Pura Raharja, perempuan warga Sentolo di RSUD Nyi Ageng Serang, dan laki-laki warga Wates di PKU Yogyakarta.

Selain itu, ada sembilan pasien terkonfirmasi COVID-19 yang sembuh, yakni KP-306 warga Pengasih, KP-396 warga Wates, KP-415 warga Temon, KP-428 warga Temon, KP-443 warga Pengasih, KPP-444 warga Pengasih, KP-539 warga Wates, KP-565 warga Panjatan, dan KP 646 warga Pengasih.

Baca juga: Pasien COVID-19 di Kulon Progo bertambah 14, menjadi 582 kasus

Baca juga: Pasien COVID-19 di Kulon Progo tambah 18 kasus menjadi 547 kasus


"Pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kulon Progo totalnya 652 kasus dengan rincian 39 dirawat di rumah sakit, 244 isolasi mandiri, 355 sembuh, dan 14 meninggal dunia," katanya.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan meningkatnya kasus penyebaran COVID-19 di Kulon Progo disebabkankan klaster keluarga dan pelaku perjalanan, serta adanya klaster Disdukcapil.

"Pada awal pandemi, tidak ada warga perantauan yang mudik ke Kulon Progo, tapi saat ini banyak warga Kulon Progo yang pulang kampung. Hal ini bisa dilihat dari grafik tingginya angka pasien terkonfirmasi COVID-19 yang disebabkan oleh pelaku perjalanan, selain klaster Disdukcapil dan klaster keluarga," katanya.

Baca juga: Pasien COVID-19 di Kulon Progo bertambah 13 orang menjadi 512 kasus

Baca juga: Positif COVID-19 di Indonesia Minggu tambah 6.189 jadi 617.820 kasus