Gresik, Jatim (ANTARA) - Banjir akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik, Jawa Timur merendam sedikitnya 23 desa dan dua kecamatan, sehingga ratusan rumah penduduk daerah itu tergenang serta beberapa akses jalan terputus.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Tarso di Gresik, Minggu mengatakan luapan Kali Lamong yang mengakibatkan banjir di 23 desan dan dua kecamatan, yakni Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng, terjadi karena hujan deras di kawasan Mojokerto dan membuat dua tanggul jebol karena tidak kuat menahan derasnya arus air.

Baca juga: 23 desa di Gresik-Jatim terendam banjir, status Kali Lamong merah

Tarso mengatakan banjir kali ini yang terluas dibanding tahun 2019 dan membuat genangan air di beberapa lokasi sulit surut hingga sore hari.

"Ini yang terbesar, selama saya menangani banjir. Dibanding 2019 lebih besar ini. Paling parah Dusun Ngablak, Benjeng setinggi 1,5 meter," kata Tarso.

Sementara itu, tanggul jebol berada di Dawarblanong, Mojokerto pada Minggu pagi dan di Balongtunjung pada Sabtu (12/12) malam.

'Kami turunkan semua anggota dengan kekuatan penuh, seperti mobil evalog, ranger, semua armada yang kami miliki dikerahkan hari ini. Petugas dari BPBD Gresik juga telah mengevakuasi dua warga yang dikabarkan sakit," katanya.

Baca juga: Pelindo III bantu korban banjir Gresik 2.500 paket sembako

Baca juga: Bupati: Normalisasi Kali Lamong tidak cukup dilakukan dalam setahun


Sedangkan untuk akses jalan yang terputus sesuai laporan BPBD Gresik masing-masing simpang tiga Balongpanggang, simpang tiga Benjeng dan Metatu, serta Desa Klampok yang tidak bisa dilewati karena debit air tinggi.