Pengamat nilai faktor ketua umum kunci kemenangan Golkar di pilkada
13 Desember 2020 13:27 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama sejumlah pengurus pusat lainnya memberikan keterangan pers tentang hasil Pilkada serentak 2020 di Jakarta, Kamis (10/12/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai kemenangan Partai Golkar pada 165 daerah dalam Pilkada Serentak 2020 tak lepas dari faktor Ketua Umum Airlangga Hartarto yang jeli dalam memilih kandidat.
"Kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang pintar dan jeli, sehingga mampu menyodorkan sosok kader tertentu yang memiliki daya saing tangguh," ujar Emrus dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, Airlangga mumpuni dalam melakukan supervisi dan mengevaluasi program kandidat, sehingga cocok diimplementasikan di masing-masing daerah.
Selain itu, Emrus juga melihat variabel pendukung dari kandidat yang diusung Golkar, antara lain popularitas, akseptabilitas, kapabilitas dan daya tarik, komunikasi yang persuasif, matang dalam berpolitik, dan diterima masyarakat.
"Ini dilakukan Partai Golkar dan para kader untuk memenangkan Pilkada 2020 yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dari ilmu komunikasi politik," kata dia.
Emrus menyebut Golkar bisa menjadi contoh dalam kontestasi politik, khususnya sebagai model dalam kontestasi pemilu yang akan datang.
"Dan tidak berlebihan jika menjadi rujukan bagi partai lain di Indonesia," ujar Emrus.
Baca juga: Pengamat: "Scientific politic" kunci Golkar menangi pilkada
Baca juga: Golkar klaim target kemenangan pilkada di Jateng-DIY capai 75 persen
"Kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang pintar dan jeli, sehingga mampu menyodorkan sosok kader tertentu yang memiliki daya saing tangguh," ujar Emrus dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, Airlangga mumpuni dalam melakukan supervisi dan mengevaluasi program kandidat, sehingga cocok diimplementasikan di masing-masing daerah.
Selain itu, Emrus juga melihat variabel pendukung dari kandidat yang diusung Golkar, antara lain popularitas, akseptabilitas, kapabilitas dan daya tarik, komunikasi yang persuasif, matang dalam berpolitik, dan diterima masyarakat.
"Ini dilakukan Partai Golkar dan para kader untuk memenangkan Pilkada 2020 yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dari ilmu komunikasi politik," kata dia.
Emrus menyebut Golkar bisa menjadi contoh dalam kontestasi politik, khususnya sebagai model dalam kontestasi pemilu yang akan datang.
"Dan tidak berlebihan jika menjadi rujukan bagi partai lain di Indonesia," ujar Emrus.
Baca juga: Pengamat: "Scientific politic" kunci Golkar menangi pilkada
Baca juga: Golkar klaim target kemenangan pilkada di Jateng-DIY capai 75 persen
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020
Tags: