Menkop UKM: UMKM harus bertransformasi ke digitalisasi produksi
12 Desember 2020 20:46 WIB
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki usai melihat berbagai hasil produksi kerajinan UMKM di Dekranasda Sultra, Kendari, Sabtu (12/12/2020). ANTARA/Harianto.
Kendari (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus segera bertransformasi menggunakan digitalisasi dalam menciptakan produk.
Menurut Teten, hal itu penting dilakukan agar UMKM bisa menghasilkan produk setara negara lain.
"Transformasi teknologi produksi penting supaya produk UMKM memiliki daya saing. Sekarang market di dalam negeri dari luar negeri. Nah, produk UMKM kita harus distandardisasi sekelas produk dunia. Karena itu, perbaikan teknologi produksi ini mutlak kita lakukan," kata dia di Kendari, Sultra, Sabtu.
Baca juga: Menkop UKM minta UMKM manfaatkan platform digital
Selain itu, ia juga menyampaikan, status kelembagaan UMKM juga harus berubah dari informal ke formal.
Menurut dia, banyak UMKM khususnya mikro belum berbadan hukum.
"Apalagi selama pandemi ini jumlah usaha mikro semakin banyak, karena banyak orang kehilangan pekerjaan, sehingga dia membuka warung baik digital maupun offline," ujar Menteri Teten.
Ia mengatakan transformasi teknologi seperti pemasaran, dapat mengefisienkan bisnis lewat digital payment.
"Ada 93 persen wilayah Indonesia kalau dari catatan e-commerce sekarang bisa diakses lewat pasar digital. Jadi, ini ada keterkaitan dengan perbaikan infrastruktur internet termasuk juga logistik," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa ke depan, pemerintah akan membantu para pelaku UMKM dengan membuatkan rumah produksi dan memberikan alat produksi yang modern.
"Ke depan, kita bangunkan rumah produksi bersama. Nanti, UMKM tidak perlu punya alat sendiri sendiri, dia bisa masuk di situ, sehingga bisa bangun peralatan yang modern," katanya.
"Kalau kita lihat brand-brand besar itu mereka tidak punya pabrik. Dengan memiliki rumah produksi, kualitas produksi UMKM-nya bisa menjadi lebih baik," tambah Teten.
Baca juga: Pemerintah targetkan 30 juta UMKM masuk platform digital 2021
Baca juga: Teten terapkan tiga hal dorong UMKM "go digital"
Menurut Teten, hal itu penting dilakukan agar UMKM bisa menghasilkan produk setara negara lain.
"Transformasi teknologi produksi penting supaya produk UMKM memiliki daya saing. Sekarang market di dalam negeri dari luar negeri. Nah, produk UMKM kita harus distandardisasi sekelas produk dunia. Karena itu, perbaikan teknologi produksi ini mutlak kita lakukan," kata dia di Kendari, Sultra, Sabtu.
Baca juga: Menkop UKM minta UMKM manfaatkan platform digital
Selain itu, ia juga menyampaikan, status kelembagaan UMKM juga harus berubah dari informal ke formal.
Menurut dia, banyak UMKM khususnya mikro belum berbadan hukum.
"Apalagi selama pandemi ini jumlah usaha mikro semakin banyak, karena banyak orang kehilangan pekerjaan, sehingga dia membuka warung baik digital maupun offline," ujar Menteri Teten.
Ia mengatakan transformasi teknologi seperti pemasaran, dapat mengefisienkan bisnis lewat digital payment.
"Ada 93 persen wilayah Indonesia kalau dari catatan e-commerce sekarang bisa diakses lewat pasar digital. Jadi, ini ada keterkaitan dengan perbaikan infrastruktur internet termasuk juga logistik," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa ke depan, pemerintah akan membantu para pelaku UMKM dengan membuatkan rumah produksi dan memberikan alat produksi yang modern.
"Ke depan, kita bangunkan rumah produksi bersama. Nanti, UMKM tidak perlu punya alat sendiri sendiri, dia bisa masuk di situ, sehingga bisa bangun peralatan yang modern," katanya.
"Kalau kita lihat brand-brand besar itu mereka tidak punya pabrik. Dengan memiliki rumah produksi, kualitas produksi UMKM-nya bisa menjadi lebih baik," tambah Teten.
Baca juga: Pemerintah targetkan 30 juta UMKM masuk platform digital 2021
Baca juga: Teten terapkan tiga hal dorong UMKM "go digital"
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: