85 pekerja Indonesia dipulangkan dari Makau tanpa karantina di HK
11 Desember 2020 17:11 WIB
Antrean puluhan pekerja migran Indonesia dari Makau saat hendak diterbangkan ke Tanah Air dari Bandar Udara Internasional Hong Kong, Kamis (10/12/2020). ANTARA/HO-KJRI Hong Kong/mii.
Beijing (ANTARA) - Sebanyak 85 orang pekerja migran Indonesia berhasil dipulangkan dari Makau melalui Hong Kong tanpa harus menjalani karantina selama 14 hari.
Berkat koordinasi yang baik antara Konsulat Jenderal RI di Hong Kong, pemerintah Makau, dan pemerintah Hong Kong, para PMI tersebut dibebaskan dari kewajiban karantina selama 14 hari di Hong Kong, demikian pernyataan tertulis Konjen RI di Hong Kong Ricky Suhendar, Jumat.
Sejak April 2020, siapa pun yang datang ke Hong Kong diwajibkan karantina selama 14 hari atas biaya sendiri.
Para PMI yang direpatriasi tersebut sebelumnya sempat telantar karena tidak ada pesawat yang terbang langsung dari Makau ke Indonesia.
Baca juga: Repatriasi di tengah pandemi, dari balita telantar hingga TKI lumpuh
"Alhamdulillah, terima kasih kami kepada KJRI yang berhasil mengupayakan pembebasan karantina. Bahkan kami juga difasilitasi bus dari Makau sampai ke Bandara Hong Kong,” tutur Sussanti, salah seorang PMI, yang turut direpatriasi pada Kamis (10/12).
Ricky menyebutkan 353 orang telah berhasil direpatriasi dari Makau dan Hong Kong sejak April 2020.
KJRI Hong Kong terus melakukan kerja sama dengan otoritas terkait di Hong Kong dan Makau untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga negara Indonesia selama masa pandemi.
"Kami terus berupaya memberikan bantuan semaksimal mungkin bagi PMI di Makau yang 'stranded' (tertahan) selama pandemi agar dapat kembali ke Indonesia," ujar Konjen.
Baca juga: Makau ditutup, dua WNI dipulangkan melalui Hong Kong
Baca juga: Hong Kong tutup sekolah, PMI diimbau tes usap sukarela
Berkat koordinasi yang baik antara Konsulat Jenderal RI di Hong Kong, pemerintah Makau, dan pemerintah Hong Kong, para PMI tersebut dibebaskan dari kewajiban karantina selama 14 hari di Hong Kong, demikian pernyataan tertulis Konjen RI di Hong Kong Ricky Suhendar, Jumat.
Sejak April 2020, siapa pun yang datang ke Hong Kong diwajibkan karantina selama 14 hari atas biaya sendiri.
Para PMI yang direpatriasi tersebut sebelumnya sempat telantar karena tidak ada pesawat yang terbang langsung dari Makau ke Indonesia.
Baca juga: Repatriasi di tengah pandemi, dari balita telantar hingga TKI lumpuh
"Alhamdulillah, terima kasih kami kepada KJRI yang berhasil mengupayakan pembebasan karantina. Bahkan kami juga difasilitasi bus dari Makau sampai ke Bandara Hong Kong,” tutur Sussanti, salah seorang PMI, yang turut direpatriasi pada Kamis (10/12).
Ricky menyebutkan 353 orang telah berhasil direpatriasi dari Makau dan Hong Kong sejak April 2020.
KJRI Hong Kong terus melakukan kerja sama dengan otoritas terkait di Hong Kong dan Makau untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga negara Indonesia selama masa pandemi.
"Kami terus berupaya memberikan bantuan semaksimal mungkin bagi PMI di Makau yang 'stranded' (tertahan) selama pandemi agar dapat kembali ke Indonesia," ujar Konjen.
Baca juga: Makau ditutup, dua WNI dipulangkan melalui Hong Kong
Baca juga: Hong Kong tutup sekolah, PMI diimbau tes usap sukarela
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: