LIPI luncurkan antologi tulisan "Kependudukan dan Pembangunan"
11 Desember 2020 16:35 WIB
Kepala LIPI Laksana Tri Handoko dalam peluncuran buku "Kependudukan dan Pembangunan: Persembahan untuk 80 Tahun Dr. Yulfita Raharjo" yang dipantau secara virtual dari Jakarta, Jumat (11/12/2020). ANTARA/Prisca Triferna.
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIP) meluncurkan buku berjudul "Kependudukan dan Pembangunan: Persembahan untuk 80 Tahun Dr. Yulfita Raharjo" atas sumbangsihnya dalam studi kependudukan terutama pendekatan dari segi kualitatif.
Dalam peluncuran yang dilakukan secara virtual, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan sangat terkesan dengan pertemuannya dengan pakar gender itu beberapa tahun lalu dan mendorongnya membuat ruang laktasi di kampus-kampus LIPI.
"Hal-hal seperti inilah yang menurut saya adalah sebuah bentuk nyata dari kontribusi para peneliti kita seperti Bu Yulfita yang terus menerus secara konsisten menekuni topik tertentu sebagai penelitian dan kemudian diakui," kata Kepala LIPI dalam peluncuran virtual oleh Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, dipantau dari Jakarta, Jumat.
Perspektif gender untuk menganalisis isu-isu kependudukan yang merupakan salah satu kompetensi Yulfita telah dirujuk oleh berbagai pihak, terutama untuk pengembangan kebijakan pembangunan dengan mempertimbangkan pengarusutamaan gender.
Baca juga: LIPI: Teknologi biorefinari tingkatkan nilai biomassa hingga limbahnya
Baca juga: Memperbaiki sistem integritas parpol melalui "PROPARPOL"
Buku yang diluncurkan tepat di usia Yulfita ke-80 itu, menurut Handoko, merupakan antologi atau tulisan-tulisan Yulfita Raharjo yang telah dipilih dari banyaknya tulisan peneliti yang pernah memimpin Pusat Penelitian Kependudukan LIPI 1991-2000 itu.
Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI Dr. Herry Yogaswara mengatakan buku itu membawa pembaca untuk mendalami sejarah kependudukan dan pembangunan dari waktu ke waktu.
"Termasuk kontribusi Bu Yulfita yang menurut salah satu penulis buku ini kontribusinya adalah pendekatan kualitatif dalam studi kependudukan," katanya.
Hal itu penting karena menurut Herry kajian ilmu kependudukan menghubungkan berbagai faktor lain yang ada dalam masyarakat, seperti faktor ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan perkembangan teknologi.*
Baca juga: LIPI: Pemanfaatan vaksin Sinovac tunggu hasil uji klinis tahap 3
Baca juga: LIPI: Vaksin wajib lolos uji klinis tahap 3
Dalam peluncuran yang dilakukan secara virtual, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan sangat terkesan dengan pertemuannya dengan pakar gender itu beberapa tahun lalu dan mendorongnya membuat ruang laktasi di kampus-kampus LIPI.
"Hal-hal seperti inilah yang menurut saya adalah sebuah bentuk nyata dari kontribusi para peneliti kita seperti Bu Yulfita yang terus menerus secara konsisten menekuni topik tertentu sebagai penelitian dan kemudian diakui," kata Kepala LIPI dalam peluncuran virtual oleh Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, dipantau dari Jakarta, Jumat.
Perspektif gender untuk menganalisis isu-isu kependudukan yang merupakan salah satu kompetensi Yulfita telah dirujuk oleh berbagai pihak, terutama untuk pengembangan kebijakan pembangunan dengan mempertimbangkan pengarusutamaan gender.
Baca juga: LIPI: Teknologi biorefinari tingkatkan nilai biomassa hingga limbahnya
Baca juga: Memperbaiki sistem integritas parpol melalui "PROPARPOL"
Buku yang diluncurkan tepat di usia Yulfita ke-80 itu, menurut Handoko, merupakan antologi atau tulisan-tulisan Yulfita Raharjo yang telah dipilih dari banyaknya tulisan peneliti yang pernah memimpin Pusat Penelitian Kependudukan LIPI 1991-2000 itu.
Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI Dr. Herry Yogaswara mengatakan buku itu membawa pembaca untuk mendalami sejarah kependudukan dan pembangunan dari waktu ke waktu.
"Termasuk kontribusi Bu Yulfita yang menurut salah satu penulis buku ini kontribusinya adalah pendekatan kualitatif dalam studi kependudukan," katanya.
Hal itu penting karena menurut Herry kajian ilmu kependudukan menghubungkan berbagai faktor lain yang ada dalam masyarakat, seperti faktor ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan perkembangan teknologi.*
Baca juga: LIPI: Pemanfaatan vaksin Sinovac tunggu hasil uji klinis tahap 3
Baca juga: LIPI: Vaksin wajib lolos uji klinis tahap 3
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: