Ankara (ANTARA News) - Deputi Perdana Turki, Bulent Arinc, Senin, mengatakan bahwa pemerintah Turki telah memutuskan untuk membatalkan tiga pelatihan militer dengan Israel sebagai protes atas tragedi kapal bantuan kemanusiaan Gaza.

Arinc dalam satu pernyataan pers di ibu kota Turki, Ankara, mengatakan bahwa Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan juga telah membatalkan kunjungannya ke Amerika Latin dan dijadwalkan akan kembali ke Turki pada Selasa.

Sementara itu, Duta Besar Israel untuk Turki Gaby Levy telah dipanggil oleh kementerian luar negeri Turki menyusul Israel melancarkan serangan militer terhadap konvoi enam kapal pembawa bantuan kemanusiaan di Gaza.

Dalam pertemuan dengan dubes Israel tersebut, Deputi Menteri Luar Negeri Turki, Unal Cevikoz, menyampaikan protes Ankara atas apa yang disebut tragedi kemanusiaan yang tidak dapat diterima.

"Serangan itu nyata-nyata melanggar hukum dan norma internasional. Apapun alasannya, tindakan terhadap warga-warga sipil yang terlibat dalam kegiatan damai tidak bisa diterima," katanya.

Pasukan Israel pada Senin menyerang konvoi internasional ketika hendak memasuki wilayah Gaza, menewaskan lebih dari 20 orang dan mencederai lebih dari 30 orang, kata media Israel.

Turki sejauh ini dikenal sebagai sekutu penting Israel di kawasan itu dan kedua negara memiliki hubungan erat ekonomi setelah perjanjian kerja sama militer tahun 1996 dan kedua negara secara berkala ikut serta dalam pelatihan-pelatihan militer.

Xinhua/M043/Z002