Beijing (ANTARA) - Tiga perusahaan China menandatangani surat minat pembelian (LoI of Purchase) komoditas perdagangan dari Indonesia senilai 505 juta dolar AS atau sekitar Rp7,1 triliun.
Penandatanganan tersebut dilakukan Beijing Huiyu Import-Export Co Ltd, Hebei Jinyezi Pharmaceutical Co Ltd, dan Prestige International Trading Company Ltd di sela-sela Forum Bisnis yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI di Beijing, Rabu (9/12).
Ini merupakan pencapaian tersendiri dalam acara yang pertama kalinya digelar KBRI Beijing secara daring dan luring selama pandemi, demikian Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun, Kamis.
Ia mengatakan realisasi investasi China di Indonesia selama periode Januari-September 2020 meningkat 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"China tetap menjadikan Indonesia sebagai salah satu prioritas tujuan investasi bagi perusahaan-perusahaan China yang ingin Go Global maupun memperluas investasinya di Indonesia," ujarnya.
Forum tersebut menghadirkan pembicara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Beijing Arief Hartawan, dan Sekjen China Top 500 Huang Jun.
Pada malam harinya dilanjutkan dengan Resepsi Diplomatik HUT ke-75 RI yang dihadiri tamu kehormatan Asisten Menteri Luar Negeri China Wu Jianghua dan sejumlah perwakilan negara sahabat.
Baca juga: Indonesia tekan defisit dagang dengan China sampai 46,08 persen
Baca juga: Indonesia-China fokuskan diplomasi TTI
Baca juga: Perdagangan global China turun, impor dari Indonesia justru naik
Laporan dari China
Tiga perusahaan China teken minat beli komoditas Indonesia Rp7,1 T
10 Desember 2020 20:11 WIB
Forum Bisnis yang digelar KBRI Beijing, Rabu (9/12). (ANTARA/HO-KBRI Beijing/mii)
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: