Palu (ANTARA News) - PT Pusaka Jaya Palu Power (PJPP), perusahaan yang mengelola PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Palu, Sulawesi Tengah, dalam dua hari terakhir ini mengurangi pasokan daya ke PLN setempat.

"Langkah ini terpaksa kami lakukan, mengingtat stok batubara semakin menipis," kata kuasa Direksi PT PJPP Palu, Djati Nugorho via telepon, Ahad.

Ia menjelaskan, jika suplai daya tidak dikurangi, dipastikan stok batubara akan habis dalam satu-dua hari kedepan ini.

Sementara pasokan batubara dari Kaltim yang ditangani langsung PLN dikabarkan mengalami keterlambatan dari jadwal. "Ya kami dengar kapal tongkang yang mengangkut ribuan ton batubara untuk kebutuhan PLTU baru akan tiba pada Rabu pekan depan (2/6)," katanya.

Menurut dia, pihaknya bisa saja mengoperasikan dua unit mesin PLTU berkapasitas masing-masing 15 megawatt (MW) tersebut secara maksimal.

Jika dua unit mesin PLTU itu dipapksakan tetap beroperasi secara maksimal, otomatis stok batubara akan habis sebelum pasokan tiba. Karena itu, agar PLTU tetap beroperasi sampai pasokan batubara tiba, makanya, suplai daya yang dikurangi.

Kalau sebelumnya suplai daya PLTU ke PLN berkisar 20-22 MW, maka dalam waktu beberapa hari terakhir ini berkurang hampir 50 persen, hanya berkisar 8-10MW saja yang masuk ke sistem Palu.

Mengenai keterlambatan pasokan batubara, Nugroho tidak tahu-menahu, sebab sepenuhnya menjadi tanggungjawab dari pihak PLN. "Coba saja tanyakan langsung kepada humas PLN Cabang Palu," pinta dia.

Ia mengakui, pasokan batubara untuk kebutuhan PLTU sejak beberapa waktu lalu diambil alih sementara oleh PT PLN Pusat.

Manager PT PLN, Ir Nyoman Sujana sebelumnya mengatakan, pemadaman bergilir masih berlanjut, meski dua unit PLTU telah beroperasi kembali.

Dalam kondisi normal, meski semua mesin pembangkit PLTD maupun PLTU beroperasi secara normal, sistem Palu yang juga melayani kebutuhan listrik di Kabupaten Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong tetap mengalami defisit daya.

"Jadi tetap akan ada pemadaman bergilir," kata dia.

Namun dia berjanji, jika pembangkit 10 MW yang merupakan mesin genset bantuan PLN pusat sudah beroperasi,niscaya tidak akan ada lagi pemadaman bergilir untuk sistem Palu.

"Kita usahakan pada Juni 2010 ini mesin genset 10 MW tersebut sudah beroperasi sehingga Palu sudah bisa bebas dari krisis daya listrik," ujarnya. (BKO3/K004)