Kuala Lumpur (ANTARA) - Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr Adham Baba, menjalani karantina di rumah atau home surveillance order (HSO) mulai 10 Desember hingga 18 Desember 2020 karena kontak rapat dengan pengidap COVID-19.

Dalam postingan di Facebook pribadinya, Kamis, Adham Baba mengatakan perintah karantina dikeluarkan menyusul penilaian resiko yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) yang menemukan dirinya memiliki kontak rapat dengan seorang wartawan media swasta.

Menteri dari Partai UMNO ini mengatakan wartawan tersebut hadir ke kantor-nya, Sabtu lalu.

"Wartawan tersebut didapati positif COVID-19 dan bergejala. Hingga selesai perintah HSO, saya akan bekerja dari rumah termasuk mengadakan musyawarah dan perbincangan melalui sidang daring," katanya.

Adham Baba mengatakan tidak ada siapapun terkecuali untuk mematuhi perintah yang dikeluarkan oleh pihak berkuasa apalagi yang menyangkut langkah pencegahan atau perawatan COVID-19.

Dia mengharapkan agar semua pihak dapat berperanan dalam menangani dan melawan pandemik COVID-19.

"Mohon doakan semuanya selamat," katanya.

Adham lulus dengan gelar gelar sarjana Kedokteran dan Bedah (MBBS) pada 1987.

Setelah lulus dia bekerja sebagai petugas medis di Kementerian Kesehatan dari 1988 hingga 1990.

Pada tahun yang sama, Adham memulai karier pertamanya sebagai dokter medis di sektor swasta pada 1990 sampai sekarang.

Dia memiliki klinik swasta bernama Klinik Adham Sdn Bhd yang memiliki 18 cabang.

Baca juga: 2.742 warga Malaysia ditahan di luar negeri

Baca juga: Dubes Hermono serahkan surat kepercayaan ke Yang di-Pertuan Agong