Palangka Raya (ANTARA News) - Pengamat politik Indra Jaya Piliang meragukan hasil survei dan analisis Citra Publik Indonesia terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah karena tidak mungkin salah satu kandidat tidak mendapat suara.

"Tidak mungkin salah satu kandidat tidak mendapat suara atau nol persen," kata pengamat politik Indra J. Piliang kepada wartawan di Palangka Raya, Sabtu.

Indra menduga ada manipulasi data dalam melakukan survei tersebut, dan tampaknya mengarah pada pasangan calon nomor urut 2, yakni pasangan Terang Narang-Achmad Diran.

Hasil survei itu, kata dia, terkesan ada muatan suruhan dari salah satu kandidat, dan sengaja ditunjukkan kepada publik survei.

"Jadi, sulit untuk diterima, sangat tidak mungkin data survei menyebut salah pasang justru hanya mendapat nol persen suara," katanya menagaskan.

Seperti yang diwartakan, hasil survei yang diumumkan oleh Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny Januar Ali, menyebutkan sekitar 45 persen masyarakat Kalteng memilih Teras-Diran, kemudian 34,5 persen memilih Achmad Amur-Baharudin H. Lisa (Amur-Bahar).

Kemudian, 8,2 persen memilih Achmad Yuliansyah-Didik Salmijardi (Ayudik), dan 0,0 persen memilih Yaundrias-Basuki, serta persentase pemilih ragu-ragu (swing voter) sebesar 12,4 persen.

Hasil survei tersebut berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan pada 7-11 Mei 2010 dengan metode "sampling multistage random sampling".

Disebutkan, jumlah responden awal sebanyak 440 responden melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner 100-150 pertanyan dengan tingkat kesalahan kurang lebih 4,8 persen.

"Semua populasi pemilih di Provinsi Kalteng mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden," kata Denny kepada wartawan.(*)

(T.K009/R009)