Madiun (ANTARA News) - Jumlah warga yang menggunakan jasa kereta api (KA) di Stasiun Madiun, Jawa Timur, pada liburan akhir pekan yang bersamaan dengan Hari Raya Waisak ini meningkat dibandingkan dengan jumlah penumpang pada hari biasa.

"Terjadi kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan. Diperkirakan meningkat antara 10 persen hingga 20 persen dari hari biasa," ujar Kepala Loket Stasiun Besar Madiun, Hamzah, Jumat.

Menurut dia, jika pada hari biasa yang bertepatan dengan akhir pekan, jumlah penumpang yang menggunakan jasa KA di Stasiun Madiun ke berbagai jurusan hanya sekitar 3.000 orang, namun saat ini jumlah penumpang naik lebih dari 4.000 orang.

Sejak Jumat pagi, ratusan calon penumpang kelas ekonomi, di antaranya KA Pasundan jurusan Surabaya-Bandung dan KA Sri Tanjung jurusan Yogyakarta-Banyuwangi, terlihat sudah antre menunggu kedatangan kereta.

Hamzah menjelaskan lonjakan penumpang kereta api ini terjadi karena liburan perayaan hari raya keagamaan yang bersamaan dengan libur akhir pekan.

Kenaikan jumlah penumpang terjadi pada semua kelas kereta api, baik eksekutif, bisnis, maupun ekonomi dengan tujuan Kota Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Surabaya, Jember, dan Banyuwangi. Kenaikan paling tinggi terjadi pada kereta ekonomi jurusan Jakarta dan Surabaya, seperti KA Berantas, Sri Tanjung, dan Pasundan.

"Rata-rata untuk kereta kelas ekonomi terjadi kenaikan hingga 20 persen, dan kereta kelas bisnis dan eksekutif naik 10 hingga 15 persen," katanya.

Ia menambahkan tiket kereta api terutama kereta eksekutif jurusan Bandung dan Jakarta telah habis terjual. Peningkatan penumpang diperkirakan masih berlanjut hingga hari Sabtu (29/5) dan arus balik diperkirakan terjadi pada hari Minggu (30/5).

Guna mengantisipasi lonjakan penumpang saat arus balik, pihak PT KAI Daerah Operasional VII Madiun berencana menambah dua gerbong pada kereta api ekonomi Brantas jurusan Kediri-Bandung dan kereta api bisnis Bangunkarta jurusan Jombang-Jakarta.

Sementara itu, peningkatan jumlah penumpang membuat sebagian calon penumpang kereta api terpaksa berdiri di pintu kereta. Agus, salah satu penumpang yang berdiri di bibir pintu kereta, mengatakan kondisi di dalam kereta api sudah penuh sesak dan membuat ia terpaksa harus berdiri di bibir pintu kereta.

"Di dalam sudah penuh, makanya saya terpaksa berdiri di bibir pintu kereta. Saya sengaja memilih naik kereta karena lebih murah dibandingkan dengan tarif angkutan bus," kata Agus yang hendak pergi ke Bandung.

Hingga Jumat siang, calon penumpang terus berdatangan ke Stasiun Madiun. Kebanyakan dari mereka hendak memanfaatkan libur panjang perayaan Waisak dan libur akhir pekan ini untuk liburan ke sejumlah kota atau pulang ke kampung halaman.

Mereka lebih memilih jasa kereta api karena lebih murah dibandingkan dengan tarif angkutan umum lainnya.(*)

(T.E011/R009)