New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia melonjak pada Rabu di New York, terangkat oleh sentimen rebound di pasar saham dan data segar menunjukkan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan di pasar utama energi AS.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, melompat 2,76 dolar AS menjadi 71,65 dolar per barel pada akhir perdagangan Rabu.

Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk penyerahan Juli meningkat 2,19 dolar AS menjadi 71,74 dolar per barel.

Minyak telah jatuh pada Selasa di tengah kekhawatiran bahwa krisis keuangan zona euro akan berubah menjadi racun untuk pemulihan ekonomi global.

Namun, harga melambung tinggi pada Rabu karena para dealer didorong oleh kinerja yang kuat di pasar saham dunia.

Ekuitas melonjak lebih tinggi setelah data menunjukkan bahwa pesanan baru untuk tiket besar barang manufaktur AS naik tak terduga pada April, menggarisbawahi pemulihan di sektor manufaktur.

Pesanan baru untuk barang-barang tahan lama manufaktur -- item seperti pesawat, mobil, kulkas dan komputer yang dapat terakhir setidaknya tiga tahun -- meningkat 2,9 persen menjadi 193,9 miliar dolar, Departemen Perdagangan mengatakan dalam sebuah laporan.

Ini adalah kenaikan keempat dalam lima bulan terakhir dan diikuti dengan revisi datar angka pada Maret. Sebagian besar ekonom memperkirakan kenaikan 1,5 persen pada April.

Pasar saham global rebound pada Rabu dalam menanggapi data,

pulih dari penurunan berat terakhir karena investor juga memancing untuk memburu saham murah.

"Minyak mengambil isyarat dari ekuitas," kata Victor Shum, kepala senior dari konsultan energi Purvin and Gertz di Singapura.

Sementara itu, Departemen Energi AS (DoE), Rabu mengumumkan, bahwa persediaan minyak mentah AS naik sebesar 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 21 Mei.

Pasar memperkirakan untuk kenaikan yang lebih kecil 200.000 barel, menurut analis dilaporkan AFP.

(Uu.SYS/A026/S026)