Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan total potensi energi alternatif di Indonesia sangat besar yakni sebesar 417,8 gigawatt (GW).

VP of Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan ini bisa terjadi ke depan karena potensi potensi energi alternatif di Indonesia sangat besar sekali.

"Total potensi kita ada sekitar 417,8 GW dan salah satunya dari sisi tenaga surya, di mana energi alternatif memegang peranan atau total potensi yang paling besar," ujar Fajriyah Usman dalam konferensi pers daring di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Ini upaya pemerintah dorong pengembangan EBT pada industri

Menurut Fajriyah, energi alternatif tenaga surya memiliki potensi 50 persen dari total potensi energi alternatif di Indonesia tersebut. Tenaga surya memegang peranan besar dalam potensi energi alternatif di Tanah Air, mengingat letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa.

Namun memang saat ini utilisasi dari energi-energi alternatif, kata dia,masih minim, masih sekitar 2,5 persen yang sudah diutilisasi dari total potensi 417,8 GW tersebut.

"Pastinya pengembangan energi alternatif ini tidak hanya dijalankan oleh Pertamina, namun juga oleh seluruh institusi baik itu BUMN maupun swasta dan juga pemerintah melalui regulasi, insentif dan sebagainya," katanya.

Baca juga: Hilmi Panigoro fokuskan Medco Power kembangkan listrik berbasis EBT

Dengan itu, kata dia, akan menambah ketertarikan dunia usaha untuk bisa mengembang Energi Baru Terbarukan (EBT).

Pertamina pasti mendukung EBT terbukti dengan adanya satu sub-holding yang dibentuk khusus power and renewable energy yang dijalankan oleh PT Pertamina Power Indonesia.

"Dan investasinya juga tidak tanggung-tanggung sekitar 15 miliar dolar AS yang kita alokasikan sampai dengan tahun 2026. Jadi tidak hanya tenaga surya, namun juga energi-energi alternatif lainnya yang juga akan kami kembangkan ke depannya," ujar Fajriyah Usman.

Baca juga: Indonesia dorong penguatan kerja sama energi terbarukan dengan Swedia