Liga 1 Indonesia
Yudha Febrian menyesal dan terima keputusan dikirim ke pesantren
8 Desember 2020 17:19 WIB
Dokumentasi - Bek kiri timnas U-19 Indonesia Mochamad Yudha Febrian berpose usai menjalani hari terakhir seleksi kedua timnas U-19 untuk Piala AFF U-18 2019 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Jawa Barat, Senin (17/6). ANTARA/Michael Siahaan.
Jakarta (ANTARA) - Pemain Barito Putera M. Yudha Febrian menyesali sikap indisipliner yang membuat dia dicoret dari timnas dan akan menerima keputusan klub mengirimnya ke pesantren di Jawa Barat.
Sebelumnya, Yudha dan pemain asal Bhayangkara Solo FC Serdy Ephy Fano tertangkap kamera tengah berada di sebuah tempat hiburan malam. Kala itu, mereka berdua masih menjalani pemusatan latihan bersama Timnas U-19.
Saat menjalani sesi latihan pagi, Yudha dan Serdy terlambat dan diketahui baru pulang ke hotel sekitar pukul 03.00 WIB. Pelatih Shin Tae-yong yang geram langsung mencoret keduanya dari daftar pemain yang mengikuti TC.
Baca juga: Barito Putera kirim Yudha Febrian ke pesantren untuk benahi mental
"Saya sangat bersyukur Alhamdulillah atas kebaikan manajemen Barito Putera menyikapi masalah yang saya perbuat ini," ujar Yudha dikutip dari laman resmi klub di Jakarta, Selasa.
"Saya berjanji setelah program pembinaan ini saya tidak melakukan hal yang sama. Saya sangat menyesal karena kasus ini gara-gara kesalahan saya sendiri," kata dia menambahkan.
Manajemen Barito berharap selama di pesantren Yudha bisa merenungi kesalahannya dan mengembalikan mental yang sempat terpuruk. Meski begitu, Yudha tetap akan dibekali latihan mandiri dengan mendatangkan khusus tim pelatih untuk mendampinginya.
Yudha pun mengakui membawa beberapa perbekalan saat akan menjalani pembinaan mental dari sisi kerohanian itu. Selain perlengkapan ibadah, pemain bertahan Laskar Antasari itu juga membawa perlengkapan latihannya.
“Manajemen dan tim pelatih membuatkan saya program latihan buat menjaga kondisi di sana. Nanti juga ada pelatih dari Barito Putera yang mendampingi saya selama berlatih di pesantren," kata dia.
Baca juga: PSSI: Serdy Fano dan Mochamad Yudha tak lagi bagian dari timnas U-19
Sementara itu teman sekaligus kerabat Yudha, Ridwan Awaludin berharap Yudha bisa memetik pelajaran dari kesalahannya, sebab sangat disayangkan peluang tampil di Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 terbuang sia-sia.
Ridwan yang sempat membela Persebaya dan kemudian memutuskan pensiun dini mengatakan bahwa pemain asal Bogor tersebut memiliki potensi besar untuk menembus skuad inti timnas U-19.
Namun kesalahan fatal karena berada di sebuah tempat hiburan dan telat menjalani latihan pagi harus dibayar mahal oleh pemain jebolan Garuda Select tersebut.
"Aku ikut prihatin dengan kejadian ini sampai harus indisipliner. Dia mungkin ga bisa atur emosional hingga dia ke arah yang negatif. Yang saya tahu sejak Yudha dipanggil timnas U-19 dan Garuda Select, dia selalu di inti jadi sangat disayangkan," kata dia.
"Semoga dia bisa merenungi kesalahannya dan tak melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri di masa mendatang. Sayang, dia punya potensi besar," kata dia menambahkan.
Baca juga: Nova: Serdy dan Yudha dicoret karena berkali-kali buat kesalahan
Sebelumnya, Yudha dan pemain asal Bhayangkara Solo FC Serdy Ephy Fano tertangkap kamera tengah berada di sebuah tempat hiburan malam. Kala itu, mereka berdua masih menjalani pemusatan latihan bersama Timnas U-19.
Saat menjalani sesi latihan pagi, Yudha dan Serdy terlambat dan diketahui baru pulang ke hotel sekitar pukul 03.00 WIB. Pelatih Shin Tae-yong yang geram langsung mencoret keduanya dari daftar pemain yang mengikuti TC.
Baca juga: Barito Putera kirim Yudha Febrian ke pesantren untuk benahi mental
"Saya sangat bersyukur Alhamdulillah atas kebaikan manajemen Barito Putera menyikapi masalah yang saya perbuat ini," ujar Yudha dikutip dari laman resmi klub di Jakarta, Selasa.
"Saya berjanji setelah program pembinaan ini saya tidak melakukan hal yang sama. Saya sangat menyesal karena kasus ini gara-gara kesalahan saya sendiri," kata dia menambahkan.
Manajemen Barito berharap selama di pesantren Yudha bisa merenungi kesalahannya dan mengembalikan mental yang sempat terpuruk. Meski begitu, Yudha tetap akan dibekali latihan mandiri dengan mendatangkan khusus tim pelatih untuk mendampinginya.
Yudha pun mengakui membawa beberapa perbekalan saat akan menjalani pembinaan mental dari sisi kerohanian itu. Selain perlengkapan ibadah, pemain bertahan Laskar Antasari itu juga membawa perlengkapan latihannya.
“Manajemen dan tim pelatih membuatkan saya program latihan buat menjaga kondisi di sana. Nanti juga ada pelatih dari Barito Putera yang mendampingi saya selama berlatih di pesantren," kata dia.
Baca juga: PSSI: Serdy Fano dan Mochamad Yudha tak lagi bagian dari timnas U-19
Sementara itu teman sekaligus kerabat Yudha, Ridwan Awaludin berharap Yudha bisa memetik pelajaran dari kesalahannya, sebab sangat disayangkan peluang tampil di Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 terbuang sia-sia.
Ridwan yang sempat membela Persebaya dan kemudian memutuskan pensiun dini mengatakan bahwa pemain asal Bogor tersebut memiliki potensi besar untuk menembus skuad inti timnas U-19.
Namun kesalahan fatal karena berada di sebuah tempat hiburan dan telat menjalani latihan pagi harus dibayar mahal oleh pemain jebolan Garuda Select tersebut.
"Aku ikut prihatin dengan kejadian ini sampai harus indisipliner. Dia mungkin ga bisa atur emosional hingga dia ke arah yang negatif. Yang saya tahu sejak Yudha dipanggil timnas U-19 dan Garuda Select, dia selalu di inti jadi sangat disayangkan," kata dia.
"Semoga dia bisa merenungi kesalahannya dan tak melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri di masa mendatang. Sayang, dia punya potensi besar," kata dia menambahkan.
Baca juga: Nova: Serdy dan Yudha dicoret karena berkali-kali buat kesalahan
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: