Menteri: Jerman akan lebih perketat pembatasan sosial sebelum Natal
8 Desember 2020 15:32 WIB
Dokumentasi - Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn saat divaksin flu pada kegiatan pegawai Deustche Post DHL di Berlin, Jerman, Selasa (29/10/2019). ANTARA/REUTERS/Annegret Hilse/aa.
Berlin (ANTARA) - Jerman mungkin akan memperketat pembatasan sosial sebelum Natal untuk mengekang penyebaran virus corona karena negara terpadat di Uni Eropa itu sedang berjuang untuk menurunkan jumlah kasus baru COVID-19, kata Menteri Kesehatan Jens Spahn.
"Pendekatan yang bersifat singkat dan komprehensif untuk benar-benar membuat perbedaan mungkin lebih berhasil. Jika kita tidak melakukannya dalam satu atau dua pekan ke depan hingga Natal, kita harus mendiskusikannya," kata Spahn kepada stasiun televisi Phoenix, berdasarkan pernyataan yang didistribusikan pada Senin malam.
Menurut laporan Phoenix, Spahn tidak mengesampingkan langkah-langkah penguncian (lockdown) yang akan mempengaruhi bisnis eceran.
Jerman memberlakukan penguncian sebagian pada awal November dan melarang kegiatan makan di dalam ruangan di restoran. Namun, toko dan sekolah tetap buka.
Para pemimpin politik Jerman meyakini bahwa langkah pembatasan sosial dapat mencegah pertumbuhan eksponensial lebih lanjut kasus baru COVID-19, tetapi jumlah kasus tidak berubah atau masih belum turun.
Jerman pekan lalu melaporkan 487 kematian akibat COVID-19 dalam satu hari, dan itu merupakan jumlah tertinggi sejak awal pandemi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jerman catat 23.318 kasus tambahan COVID
Baca juga: Jerman perpanjang pembatasan COVID sampai 10 Januari
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Jerman akan makan waktu lebih dari setahun
"Pendekatan yang bersifat singkat dan komprehensif untuk benar-benar membuat perbedaan mungkin lebih berhasil. Jika kita tidak melakukannya dalam satu atau dua pekan ke depan hingga Natal, kita harus mendiskusikannya," kata Spahn kepada stasiun televisi Phoenix, berdasarkan pernyataan yang didistribusikan pada Senin malam.
Menurut laporan Phoenix, Spahn tidak mengesampingkan langkah-langkah penguncian (lockdown) yang akan mempengaruhi bisnis eceran.
Jerman memberlakukan penguncian sebagian pada awal November dan melarang kegiatan makan di dalam ruangan di restoran. Namun, toko dan sekolah tetap buka.
Para pemimpin politik Jerman meyakini bahwa langkah pembatasan sosial dapat mencegah pertumbuhan eksponensial lebih lanjut kasus baru COVID-19, tetapi jumlah kasus tidak berubah atau masih belum turun.
Jerman pekan lalu melaporkan 487 kematian akibat COVID-19 dalam satu hari, dan itu merupakan jumlah tertinggi sejak awal pandemi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jerman catat 23.318 kasus tambahan COVID
Baca juga: Jerman perpanjang pembatasan COVID sampai 10 Januari
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Jerman akan makan waktu lebih dari setahun
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: