Koordinator Penggerak Milenial Indonesia Adhia Muzakki dalam keterangan persnya diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan dalam keadaan pandemi, pilkada serentak harus menjadi perhatian bersama demi terciptanya demokrasi yang lebih baik.
Ia beserta pihaknya akan mengawal dan memastikan proses Pilkada Serentak 2020 mampu berjalan dengan damai dan aman.
“Kami tidak ingin, pilkada serentak nanti mengganggu proses demokrasi kita. Dan kita akan kawal penuh proses pilkada kali ini,” kata Adhia.
Sementara itu, Komisioner KPU RI Viryan Azis menyebutkan KPU sudah berikhtiar sekuat mungkin menjadi bagian dari proses demokrasi untuk tetap menunaikan kewajiban hak konstitusional warga.
Baca juga: Politik kemarin, calon anggota KY hingga TPS rawan
Baca juga: DPR minta Bawaslu cermati pengawasan tahapan Pilkada
Baca juga: KPU: Distribusi APD Pilkada sudah di atas 83 persen
“Saya turun ke banyak daerah, saya sampaikan bila ada warga ke TPS tidak membawa masker dia akan membahayakan dirinya dan sekelilingnya. Hal tersebut akan membuka ruang klaster baru. Menjadi penting untuk menerapkan protokol kesehatan, demi keselamatan kita semua sebagai hukum tertinggi,” ucapnya.
Komisioner Bawaslu RI Fritz Edward Siregar menuturkan pentingnya kolaborasi antar sesama demi suksesnya agenda seluruh bangsa Indonesia dalam menentukan pemimpin. Ia juga berharap kepada kaum milenial untuk terlibat aktif dalam proses Pilkada Serentak 2020 ini.
“Bagaimanapun, pilkada kali ini menjadi agenda kita bersama. Kita harus maju untuk mensukseskan agenda ini pada 9 Desember besok. Kaum milenial punya kontribusi luar biasa untuk terlibat aktif dalam mengawasi proses Pemilu kali ini,” kata dia.
Kemudian, Peneliti LIPI Lili Romli mengapresiasi kerja keras yang dilakukan oleh KPU sebagai penyelenggara pemilu demi terciptanya pilkada yang aman dan damai. Dia meminta Bawaslu agar di masa tenang ini, tidak terjadi serangan fajar oleh para kandidat.
“KPU sudah bekerja keras menjalankan fungsi dan peranannya dalam mengawal pilkada kali ini. Tinggal yang bekerja keras adalah Bawaslu di masa tenang ini, dan apapun yang terjadi di tengah pandemi ini semoga pilkada berjalan dengan aman dan damai,” katanya.
Peneliti Perludem Mahadhikka mengatakan menjelang 9 Desember yang juga dalam keadaan pandemi diperlukan pengecekan terhadap semua jaminan logistik demi terciptanya pilkada aman dan sehat
“Kita patut apresiasi dengan apa yang sudah dilakukan oleh KPU dalam melaksanakan peran dan fungsinya sebagai penyelenggara pemilu,” kata Dhikka.
Sementara itu, Analis Politik dan Direktur Indostrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam berharap peranan kaum milenial dalam proses keberlangsungan pilkada kali ini.
“Peran milenial menjadi pentingnya mengingat angka partisipasinya yang cukup tinggi,” ujar Arief.