Gubernur bertekad jadikan Sulsel percontohan ekspor
7 Desember 2020 23:33 WIB
Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah pada South Sulawesi Economic Forum 2020 yang digelar BI Sulsel di Makassar, Senin (07/12/2020). ANTARA Foto / Suriani Mappong
Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah bertekad menjadikan Sulawesi Selatan sebagai percontohan komoditi ekspor bagi daerah lainnya dengan melakukan inovasi dan hilirisasi di sektor pertanian.
Hal itu dikemukakan Nurdin pada South Sulawesi Economic Forum 2020 di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo telah meresmikan ekspor 133 perusahaan dari 76 kabupaten/kota dan provinsi. Dari jumlah tersebut 31 perusahaan produk ekspor berasal dari Sulsel.
Mencermati kondisi tersebut, Indonesia sebagai negara maritim seyogyanya menjadi negara penyedia ikan terbesar di dunia, namun dengan keterbatasan kapal, alat penangkap dan skill para nelayan menjadi salah hambatan jumlah penangkapan ikan.
"Tapi satu hal yang tentu menjadi catatan kita, karena bapak Presiden belum puas dengan apa yang kita persembahkan. Satu contoh misalnya Indonesia sebagai negara kepulauan, sebagai negara maritim tapi ekspor kita masih berada di peringkat ke-13. Ini tantangan bagi kita," ujarnya.
Baca juga: Kinerja ekspor pertambangan pengaruhi pertumbuhan ekonomi Sulsel
Baca juga: Komoditi kemiri Sulsel mulai rambah pasar global di 2020
Untuk membantu mewujudkan keinginan presiden agar ekspor perikanan Indonesia dapat meningkat, Nurdin mengatakan, pihaknya sudah membuat komitmen kerja sama dengan PT Industri Kapal Indonesia (IKI) untuk membuat kapal penangkap ikan 2021.
Dia mengatakan, selain potensi perikanan di Sulsel, juga produk unggulan dari sektor perkebunan menjadi andalan komoditi ekspor. Semua itu diharapkan dapat menjadikan Sulsel ke depan menjadi percontohan bagi daerah lainnya.
Selain itu, Nurdin juga, menyampaikan bagaimana strategi dan taktiknya dalam menjalankan pemerintahan dan memanjakan investor di Sulsel. Menurut Nurdin, Sulsel ini salah satu modal utamanya adalah sinergitas dan koordinasi terbangun dengan baik.
Pada kesempatan tersebut, gubernur Sulsel juga menyampaikan kepada mantan Gubernur BI Miranda Gultom bahwa dalam dua tahun kepemimpinannya terus membangun sinergitas, sehingga dampaknya dirasakan betul orang yang berinvestasi di Sulsel.
"Insyaallah tidak ada keluhan, karena betul-betul kita menjadikan Sulawesi Selatan ini sebagai provinsi ramah investasi," katanya.
Pada South Sulawesi Economic Forum 2020, BI Sulsel menghadirkan dua pemateri yakni Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan dan mantan Gubernur BI Miranda Gultom serta tokoh dengan special performance Sujiwo Tejo.
Baca juga: Di tengah COVID-19, Luwu Timur Sulsel ekspor lada putih ke China
Baca juga: Gubernur Sulsel lepas ekspor perdana kemiri Pinrang ke Hongkong
Hal itu dikemukakan Nurdin pada South Sulawesi Economic Forum 2020 di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo telah meresmikan ekspor 133 perusahaan dari 76 kabupaten/kota dan provinsi. Dari jumlah tersebut 31 perusahaan produk ekspor berasal dari Sulsel.
Mencermati kondisi tersebut, Indonesia sebagai negara maritim seyogyanya menjadi negara penyedia ikan terbesar di dunia, namun dengan keterbatasan kapal, alat penangkap dan skill para nelayan menjadi salah hambatan jumlah penangkapan ikan.
"Tapi satu hal yang tentu menjadi catatan kita, karena bapak Presiden belum puas dengan apa yang kita persembahkan. Satu contoh misalnya Indonesia sebagai negara kepulauan, sebagai negara maritim tapi ekspor kita masih berada di peringkat ke-13. Ini tantangan bagi kita," ujarnya.
Baca juga: Kinerja ekspor pertambangan pengaruhi pertumbuhan ekonomi Sulsel
Baca juga: Komoditi kemiri Sulsel mulai rambah pasar global di 2020
Untuk membantu mewujudkan keinginan presiden agar ekspor perikanan Indonesia dapat meningkat, Nurdin mengatakan, pihaknya sudah membuat komitmen kerja sama dengan PT Industri Kapal Indonesia (IKI) untuk membuat kapal penangkap ikan 2021.
Dia mengatakan, selain potensi perikanan di Sulsel, juga produk unggulan dari sektor perkebunan menjadi andalan komoditi ekspor. Semua itu diharapkan dapat menjadikan Sulsel ke depan menjadi percontohan bagi daerah lainnya.
Selain itu, Nurdin juga, menyampaikan bagaimana strategi dan taktiknya dalam menjalankan pemerintahan dan memanjakan investor di Sulsel. Menurut Nurdin, Sulsel ini salah satu modal utamanya adalah sinergitas dan koordinasi terbangun dengan baik.
Pada kesempatan tersebut, gubernur Sulsel juga menyampaikan kepada mantan Gubernur BI Miranda Gultom bahwa dalam dua tahun kepemimpinannya terus membangun sinergitas, sehingga dampaknya dirasakan betul orang yang berinvestasi di Sulsel.
"Insyaallah tidak ada keluhan, karena betul-betul kita menjadikan Sulawesi Selatan ini sebagai provinsi ramah investasi," katanya.
Pada South Sulawesi Economic Forum 2020, BI Sulsel menghadirkan dua pemateri yakni Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan dan mantan Gubernur BI Miranda Gultom serta tokoh dengan special performance Sujiwo Tejo.
Baca juga: Di tengah COVID-19, Luwu Timur Sulsel ekspor lada putih ke China
Baca juga: Gubernur Sulsel lepas ekspor perdana kemiri Pinrang ke Hongkong
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: