Gunung Kidul (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membentuk Gerakan Perempuan Mengawasi dalam rangka mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah pada 9 Desember 2020 dengan melakukan sosialisasi di kawasan Titik Nol Kilometer Wonosari

Komisioner Bawaslu Gunung Kidul Rosita di Gunung Kidul, Senin, mengatakan bahwa hari ini, gerakan perempuan mengawasi melakukan sosialisasi dengan membagikan leaflet berisi tentang protokol kesehatan saat pilkada, tentang larangan politik uang, larangan ujaran kebencian, hingga netralitas ASN.

Baca juga: Polres Parigi Moutong kerahkan 2.293 personel gabungan amankan Pilkada

"Mereka membagikan leaflet dan masker kepada pengendara yang berhenti di lampu pengatur jalan yang ada di kawasan Titik Nol Kilometer Wonosari," kata Rosita.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Gunung Kidul Rini Iswandari menambahkan gerakan perempuan mengawasi beranggotakan 177 orang. Mereka bertugas mengawasi tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di sekitar rumahnya. Selain itu, bawaslu juga membentuk pengawas yang melibatkan pramuka, karang taruna, hingga Forum Anak Gunung Kidul.

"Mereka saat hari H pencoblosan mengawasi pemungutan suara. Harapannya tidak ada politik uang," katanya.

Rini mengatakan saat masa tenang ini, pihaknya juga melakukan pengawasan untuk mencegah praktik kampanye hitam, politik uang, hingga pembagian barang.

"Kami sudah mendapatkan informasi mengenai dugaan pembagian uang oleh salah satu paslon di masa tenang. Informasi pembagian barang akan ditindaklanjuti," kata Rini.

Baca juga: DPR ajak masyarakat kawal pelaksanaan Pilkada 2020