Temanggung (ANTARA) - Belasan guru dari tiga sekolah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terpapar COVID-19 sehingga segala aktivitas di sekolah tersebut dihentikan sementara.

"Memang benar ada beberapa guru terpapar, yakni 17 guru dari tiga sekolah, yakni dua SMP dan satu SMA di Kabupaten Temanggung terpapar COVID-19," kata Sekretaris III Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei di Temanggung, Senin.

Dwi yang juga Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung ini menyampaikan dengan melonjaknya kasus COVID-19 di Temanggung, Bupati telah menerbitkan surat edaran tertanggal 2 Desember 2020 yang intinya agar sama-sama untuk mengerem kegiatan-kegiatan yang bisa ditunda.

"Kegiatan-kegiatan yang ada di dinas pendidikan dan organisasi perangkat daerah (OPD) lain maupun di desa-desa seyogyanya untuk memperhatikan protokol kesehatan," katanya.

Baca juga: Pegawai positif corona, Dindukcapil Temanggung tunda perekaman KTP-el

Baca juga: Anggota dewan positif COVID-19 Gedung DPRD Temanggung tutup sementara


Bupati sudah mengeluarkan surat edaran tentang pengendalian COVID-19 untuk kepala satuan pendidikan se-Kabupaten Temanggung agar berpedoman pada keputusan Menteri Kesehatan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk lebih memperhatikan protokol kesehatan.

Dwi menuturkan para guru yang terpapar COVID-19 tersebut sudah dilakukan penanganan dengan standar protokol kesehatan, baik di rumah sakit, karantina mandiri maupun karantina di BLK.

"Kami sudah komunikasi dengan pihak sekolah yang terindikasi positif, untuk rencana pengajaran dibuka juga berhenti total, semua kita tutup," katanya.

Ia menyampaikan berdasarkan penelusuran, bahwa asal mula kasus COVID-19 di sekolah ini bermula dari salah satu keluarga guru terpapar COVID-19, kemudian guru tersebut dianjurkan untuk melakukan karantina mandiri tetapi ternyata tidak dilaksanakan dengan baik sehingga terjadi penularan.

Dwi menyebutkan sampai sekarang kasus COVID-19 di Kabupaten Temanggung sebanyak 565 orang, 480 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri dan 85 orang dirawat di rumah sakit.*

Baca juga: Pondok pesantren di Temanggung diminta tingkatkan kewaspadaan COVID-19

Baca juga: Klaster "piknik" COVID-19 terjadi di Parakan Temanggung