AFPI: Kedatangan vaksin COVID bangun optimisme fintech pendanaan
7 Desember 2020 12:53 WIB
Tangkapan layar - Sekretaris Jenderal AFPI Sunu Widyatmoko (kedua dari kiri) dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (7/12/2020). ANTARA/Aji Cakti.
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia atau AFPI menilai kedatangan vaksin COVID-19 membangun optimisme bagi para pelaku fintech pendanaan atau peer-to-peer (P2P) lending.
"Tentu saja kedatangan vaksin ini membangun optimisme bagi kita semua, pelaku fintech lending," ujar Sekretaris Jenderal AFPI Sunu Widyatmoko dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.
Menurut Sunu, performa dari industri fintech lending ini sempat mengalami penurunan bulan Maret 2020.
Pencairan pinjaman dari keseluruhan platform setiap bulannya, apabila sebelum pandemi COVID-19 berada di angka Rp7 triliun namun kemudian mengalami penurunan selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kita tahu kenapa mengalami penurunan karena adanya pandemi COVID-19, di mana sebagian dari pinjaman diberikan kepada sektor yang terdampak langsung dari adanya pandemi," kata Sekjen AFPI tersebut.
Meskipun industri fintech lending pada September 2020 mulai membaik di mana pinjaman per bulannya sudah sama dengan kondisi sebelum adanya pandemi yakni sekitar Rp7 triliun, malah pada Oktober 2020 sudah menyentuh angka Rp9 triliun.
Kabar bagus terkait adanya vaksin COVID-19 yang siap didistribusikan mulai awal tahun depan ini, tentunya akan menambah optimisme sehingga industri dan pasar saat pandemi tidak bisa terlayani secara penuh oleh seluruh fintech lending anggota AFPI, maka akan dapat terlayani kembali.
"Jadi kedatangan vaksin memberikan optimisme bagi kita semua terhadap percepatan pemulihan, tidak saja kepada perekonomian tetapi juga kepada kesehatan masyarakat sehingga dapat kembali beraktivitas," kata Sunu.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa khususnya bagi pelaku UMKM, saat mereka kembali menjalankan usahanya lagi maka AFPI sangat optimistis bahwa fintech lending dapat kembali mendukung mereka yang kembali menjalankan usahanya.
Baca juga: AFPI dorong "fintech lending" berperan aktif pulihkan ekonomi nasional
Baca juga: AFPI berharap pemerintah beri "loading" program PEN ke fintech lending
"Tentu saja kedatangan vaksin ini membangun optimisme bagi kita semua, pelaku fintech lending," ujar Sekretaris Jenderal AFPI Sunu Widyatmoko dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.
Menurut Sunu, performa dari industri fintech lending ini sempat mengalami penurunan bulan Maret 2020.
Pencairan pinjaman dari keseluruhan platform setiap bulannya, apabila sebelum pandemi COVID-19 berada di angka Rp7 triliun namun kemudian mengalami penurunan selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kita tahu kenapa mengalami penurunan karena adanya pandemi COVID-19, di mana sebagian dari pinjaman diberikan kepada sektor yang terdampak langsung dari adanya pandemi," kata Sekjen AFPI tersebut.
Meskipun industri fintech lending pada September 2020 mulai membaik di mana pinjaman per bulannya sudah sama dengan kondisi sebelum adanya pandemi yakni sekitar Rp7 triliun, malah pada Oktober 2020 sudah menyentuh angka Rp9 triliun.
Kabar bagus terkait adanya vaksin COVID-19 yang siap didistribusikan mulai awal tahun depan ini, tentunya akan menambah optimisme sehingga industri dan pasar saat pandemi tidak bisa terlayani secara penuh oleh seluruh fintech lending anggota AFPI, maka akan dapat terlayani kembali.
"Jadi kedatangan vaksin memberikan optimisme bagi kita semua terhadap percepatan pemulihan, tidak saja kepada perekonomian tetapi juga kepada kesehatan masyarakat sehingga dapat kembali beraktivitas," kata Sunu.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa khususnya bagi pelaku UMKM, saat mereka kembali menjalankan usahanya lagi maka AFPI sangat optimistis bahwa fintech lending dapat kembali mendukung mereka yang kembali menjalankan usahanya.
Baca juga: AFPI dorong "fintech lending" berperan aktif pulihkan ekonomi nasional
Baca juga: AFPI berharap pemerintah beri "loading" program PEN ke fintech lending
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: