Jakarta (ANTARA) - Pertambahan kasus positif pandemi COVID-19 di Jakarta sebanyak 1.331 kasus sehingga totalnya menjadi 143.961 kasus, Ahad.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id di Jakarta, Ahad, pertambahan kasus positif sebanyak 1.331 kasus itu, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) Sabtu (5/12) yang dilaporkan Ahad ini sebanyak 1.093 kasus dan 238 kasus lainnya adalah hasil pemeriksaan hari sebelumnya.

Penambahan kasus positif itu lebih tinggi dibanding penambahan pada Jumat (4/11) sebanyak 1.032 kasus, Kamis (3/11) sebanyak 1.153 kasus, Rabu (2/12) sebanyak 1.166 kasus, Selasa (1/12) sebanyak 1.058 kasus dan Senin (30/11) sebanyak 1.099 kasus,

Namun penambahan itu lebih kecil jika dibandingkan pertambahan Sabtu (5/12) sebanyak 1.360 kasus dan Ahad (29/11) sebanyak 1.431 kasus. Terlebih jika dibandingkan penambahan Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus dan Sabtu (21/11) sebanyak 1.579 kasus yang merupakan rekor penambahan tertinggi selama pandemi.

Namun demikian, angka penambahan pada Sabtu (21/11) sebanyak 1.579 kasus itu tak mengalahkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus yang merupakan pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes satu kali (tanggal 11 September 2020). Karena, pada penambahan Sabtu (21/11) merupakan data gabungan pada tanggal 20 November 2020 dan tujuh hari sebelumnya yang baru dilaporkan.

Sementara itu, untuk pasien sembuh dari COVID-19 sebesar 130.136 orang, setelah terjadi penambahan 1.069 orang.

Angka total pasien sembuh sebanyak 130.136 orang tersebut, adalah sekitar 90,4 persen dari jumlah kasus positif sebanyak 143.961 kasus.

Dari jumlah total kasus positif itu terdiri 11.026 orang masih dirawat/diisolasi, 2.799 orang meninggal dunia atau 1,9 persen dari total kasus positif.

Sampai dengan tes terakhir pada Sabtu (5/12) sudah sekitar 4.520.717 spesimen yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 67 laboratorium.

Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,4 persen.

Angka ini masih sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.

Dengan demikian, persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal Maret 2020 sebesar 8,3 persen.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 Jakarta bertambah sebanyak 1.360 pada Sabtu