Madrid (ANTARA News/AFP) - Dua tahun lalu, Roberto Mancini dipecat sebagai pelatih Inter Milan dan digantikan oleh Jose Mourinho. Jose Mourinho yang dikenal dengan julukan "The Special One" mendapat mandat: menjadikan tim sebagai juara Liga Champions.

Sabtu atau Minggu dinihari di Stadion Santiago Bernabeu, Mourinho pun mewujudkan impian tersebut dengan mengalahkan wakil Jerman Bayern Munich dengan skor 2-0.

Sebelumnya mereka juga sudah meraih gelar juara Liga Italia Seri A dan Piala Italia.

Mourinho pun kemudian mencatat sejarah, menjadi pelatih ketiga yang mampu merebut gelar juara antar klub paling bergengsi di benua Eropa itu bersama dua klub berbeda.

Pada tahun pertama tugasnya bersama Inter, ia meraih hasil minimum, yaitu mempertahankan gelar juara Liga Italia, namum kemudian gagal lolos ke babak kedua Liga Champions.

Pada kompetisi tahun ini, Inter malah mendapat undian yang lebih berat di Liga Champions, tapi mereka berhasil melaluinya ketika meyingkirkan mantan klubnya Chelsea dan kemudian juara bertahan Barcelona di semifinal.

Sukses yang diraih Inter musim kompetisi tahun ini seolah telah menjadi pembenaran terhadap pemecatan Mancini yang sebelumnya telah mempersembahkan dua gelar Piala Italia, tapi gagal mengantar Inter melewati perempat-final Liga Champions.

Saat melatih Porto, meski hanya dua tahun, Mourinho sukses mempersembahkan gelar juara Liga Champions pada 2004, dua gelar juara Portugal dan satu gelar Piala Portugal.

Sementara saat tiga tahun bersama Chelsea, ia berhasil memenangi dua gelar Liga Utama Inggris, Piala FA, Piala Liga dan dua kali mencapai semifinal Liga Champions.

Sosok Mourinho memang kontroversial karena dibalik kejeniusannya sebagai arsitek pertandingan, ia juga sering diganjar hukuman denda, berseteru dengan sesama pelatih, presiden klub, pemain dan juga media.

Bagi media Inggris, Mourinho sebenarnya disukai semata karena pernyataan-pernyataannya yang bernilai berita karena kontroversial.

Tapi ia dimusuhi oleh media Italia dan sempat dihukum denda karena menghina wartawan Corriere dello Sport yang memasuki arena latihan tim tanpa izin.

Tapi hukuman yang membuat bingung Mourinho karena dihukum skorsing tiga pertandingan adalah gara-gara ia memberikan reaksi ke arah kamera dengan gerakan seolah-olah tangannya diborgol saat pertandingan menghadapi Sampdoria.

Sejak itu, ia memutuskan untuk memboikot acara jumpa pers bersama wartawan Italia dengan alasan ia tidak mau menghadapi hukuman dan denda jika mengeluarkan reaksi.

Ia juga tidak perlu menutupi kenyataan bahwa ia tidak menyukai kehidupan dan sepak bola Italia dan dalam beberapa kesempatan sering menyatakan bahwa ia merindukan sepak bola Inggris.

Meski lebih menyukai sepak bola Inggris, klub raksasa Spanyol Real Madrid disebut-sebut ingin mendapatkan pelatih jenius tersebut.(*)
(A032/R009)