Bandung (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan sistem elektronik "e-voting" pada pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat belum final dan baru sebatas usulan.
"Sistem elektronik `e-voting` untuk penghitungan suara baru akan ditawarkan panitia kepada peserta kongres. Apakah tawaran tersebut bisa disetujui atau tidak, kita lihat nanti," kata Amir Syamsuddin di lokasi Kongres II Partai Demokrat, di Hotel Mason Pine, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu malam.
Dikatakannya panitia menawarkan sistem elektronik "e-voting" pada pemilihan ketua umum untuk menjamin akurasi penghitungan suara.
Apalagi, kata dia, pada sistem "e-voting" ini ada "prin out" yang bisa dihitung secara manual.
Ia meminta peserta kongres tidak mengkhawatirkan sistem "e-voting pada pemilihan ketua umum.
Kandidat Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, "Kalau ada pilihan voting secara manual atau sistem elektronik `e-voting` lebih baik secara manual."
Menurut dia, pemilihan secara "e-voting" pada kongres partai politik belum dikenal dan masih perlu dikaji oleh ahlinya apakah benar-benar akurat dan independen.
"Apakah pemilihan ketua umum dilakukan secara `e-voting` atau manual, bagi saya substansinya adalah bagaimana pemilihan bisa berjalan jujur dan demokratis," katanya.
Kandidat Ketua Umum Partai Demokrat Marzuki Alie juga mempertanyakan manfaat penggunaan sistem "e-voting" dalam pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat.
"Harus dipahami pemanfaatan alat elektronik itu untuk apa. Alat elektronik itu bisa saja digunakan jika pemilihan dan penghitungan secara manual jelas-jelas membutuhkan waktu lama," kata Marzuki Alie ketika dihubungi melalui telepon seluler.
Jika pemilihnya hanya sekitar 500 orang, kata dia, tidak perlu menggunakan alat elektronik karena dihitung secara manual tidak membutuhkan waktu lama.
"Penghitungan suara menggunakan `e-voting` baru bermanfaat jika jumlah pemilihnya sangat banyak dan memakan waktu lama," katanya.
Marzuki juga mempertanyakan penggunaan alat elektronik "e-voting" apakah menjamin pemilihan akan berlangsung secara bebas dan rahasia.
"Penggunaan alat elektronik itu perlu diuji dulu sebelum digunakan pada pemilihan ketua umum apakah benar-benar memenuhi unsur langsung, umum, bebas, dan rahasia," katanya.
Kongres II Partai Demokrat akan berlangsung hingga Minggu (23/5) dan diikuti peserta dari 497 dewan pimpinan cabang (DPC), 33 dewan pimpinan daerah (DPD), dan dewan pimpinan pusat (DPP).(*)
(T.R024/R009)
Sekjen Demokrat: Sistem "E-Voting" Belum Final
22 Mei 2010 22:07 WIB
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: