Mataram (ANTARA) - Sebanyak 107 hotel dan restoran di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang terdampak pandemi COVID-19 mendapatkan dana hibah dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Dari 133 hotel dan 58 restoran di Kabupaten Lombok Barat, hanya 86 hotel dan 21 restoran yang yang menerima bantuan tersebut," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat Saepul Ahkam dalam sosialisasi penerima hibah pariwisata bagi hotel dan restoran di Kabupaten Lombok Barat, Sabtu.

Ia mengatakan hotel dan restoran yang masuk kategori penerima hibah setelah melalui proses pemeriksaan dan verifikasi kelengkapan persyaratan yang dilakukan Dinas Pariwisata bersama Inspektorat, dan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Barat.

"Berdasarkan syarat, tidak semua hotel dan restoran dapat bantuan. Mudahan ke depan, itu menjadi kesadaran kita bahwa bisnis itu tidak melulu bagaimana kita menyediakan jasa kepada pelanggan tapi juga ketaatan administrasi, ketaatan hukum, dan kewajiban lain," ujarnya.

Baca juga: PHRI: penerapan protokol kesehatan pulihkan kepercayaan masyarakat

Ahkam menjelaskan dana hibah akan dicairkan oleh Kemenparekraf dalam dua tahap. Masing-masing sebesar 50 persen dari total dana yang akan dicairkan sebesar Rp13,59 miliar untuk Kabupaten Lombok Barat.

Ia menambahkan dari total dana hibah yang akan diterima, sebesar 70 persen akan disalurkan kepada pelaku usaha hotel dan restoran untuk mendukung operasional sehari-hari, seperti pembayaran gaji karyawan, listrik, air, asuransi, serta menerapkan protokol CHSE, yakni kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan.

Sementara itu 30 persen diberikan kepada pemerintah daerah untuk menunjang pariwisata, di antaranya revitalisasi prasarana kebersihan, pengawasan penerapan CHSE, dan lainnya.

"Harapannya, teman-teman hotel dan restoran sebagai calon penerima hibah dapat segera menyusun rencana kegiatan yang bersumber dari dana hibah itu. Implementasi kita berharap ini clear, kita transfer segera pada 15 Desember sudah selesai tahap I, kemudian kita bergeser ke tahap II sehingga sesuai jadwal dan bisa beres di akhir tahun ini," kata Ahkam.

Baca juga: AirAsia sinergikan penerbangan dengan hotel di Lombok

Kebijakan pemerintah tersebut disambut baik para calon penerima bantuan. Salah satunya General Manager Holiday Resort I Ketut M Jaya mengatakan pemberian dana hibah tersebut merupakan langkah yang baik, mengingat industri pariwisata tengah mengalami keterpurukan akibat pandemi COVID-19.

"Yang pertama, tentu kami sangat mengapresiasi bantuan Kemenparekraf, dan yang kedua juga kepada Dinas Pariwisata Lombok Barat. Kalau kita melihat dari sosialisasinya sangat baik dan sangat membantu kami di industri pariwisata ini," ujarnya.