Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan secara perdana melepas komoditi kemiri sebagai salah satu produk ekspor yang merambah pasar global di tahun 2020 ini.

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah pada pelepasan produk ekspor Sulsel di Terminal Peti Kemas Makassar PT Pelindo IV, Jumat, menyambut gembira dan memberikan apresiasi terhadap komoditi kemiri yang turut menjadi bagian dalam produk ekspor di Indonesia.

"Kalau kemiri memang saya yang lepas di Kabupaten Pinrang, ini memang adalah sebuah upaya yang patut kita apresiasi karena kemiri ini merupakan produk dari UMKM kita," katanya.

Gubernur Nurdin berharap sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dapat terus ditingkatkan agar semakin banyak produk lokal yang bisa menjangkau mancanegara untuk diperdagangkan.

Baca juga: Sulsel lepas ekspor senilai 6,78 dolar Amerika ke pasar global

Baca juga: Kinerja ekspor pertambangan pengaruhi pertumbuhan ekonomi Sulsel


"Prioritas kami adalah mengembangkan produk-produk daerah untuk diekspor. Pemerintah Pronvinsi Sulawesi Selatan siap bekerja sama dengan semua pihak dan para pemangku kepentingan agar perdagangan di provinsi dapat dimaksimalkan dan terus ditingkatkan,” ujarnya.

Ekspor perdana komoditi kemiri ini dilakukan oleh UKM dari CV Agrotama Anugrah Sultan yang baru saja diresmikan pada awal 2020 lalu. Produk UKM ini rencananya akan menuju Hongkong.

"Kami yakin bahwa kemiri dari hasil produksi kami merupakan komoditas dengan kualitas yang bisa bersaing. Kami berharap kemiri asal Sulsel ini dapat dikenal di luar negeri,” kata Pemilik rumah produksi kemiri CV Agrotama Anugerah Sultan, Hamzah.

Selain kemiri, jenis komoditi yang diekspor lainnya adalah nikel, produk kayu, rumput laut, udang dan hasil laut beku, lada, kacang mete, kelapa, dan marmer. Total nilai pelepasan ekspor Sulsel sebesar 6,78 juta dolar Amerika.

Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Didid Noordiatmoko mengemukakan bahwa terdapat beberapa produk yang baru diekspor, termasuk dari Kota Makassar, Sulsel yakni kemiri.

"Ini adalah produk baru, kita memang
fokus agar bagaimana UMKM ini melakukan ekspor dan jika kita lihat tetap ada geliat ekspor meski dalam kondisi pandemi," ujarnya.

Geliat ekpor ini terus bergerak dan saat ini fokus ekspor pada produk-produk baru dari UMKM meskipun bukan hanya UMKM saja.

Didid turut menyampaikan apresiasinya kepada para pelaku usaha yang berhasil melakukan ekspor di tengah pelemahan ekonomi global akibat pandemi COVID-19.

“Saya optimis ekspor dapat terus meningkat. Apalagi Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi besar sehingga ekspornya dapat terus ditingkatkan,” ujar Didid.

Pada pelepasan produk ekspor ini, turut hadir Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopindo), Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar Rahmatullah, dan Instansi terkait (Bea Cukai, Balai Karantina, Syahbandar, dan Balai Pengawasan Tertib Niaga (BPTN) Makassar), dan para eksportir.*

Baca juga: Gubernur Sulsel lepas ekspor perdana kemiri Pinrang ke Hongkong

Baca juga: Ekspor Sulsel meningkat 28 juta dolar AS pada April