Mendagri: COVID-19 dikendalikan berdampak positif ekonomi dan pilkada
4 Desember 2020 23:26 WIB
Warga Bibis Kulon, Gilingan, Solo berbusana adat dan mengusung poster bertuliskan Kampung Sadar Demokrasi Ayo Nyoblos di kampung setempat, Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/12/2020). Aksi tersebut untuk mengajak masyarakat Solo menggunakan hak pilih dalam Pilkada 2020. ANTARA FOTO/Maulana Surya/aww.
Manado (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan manakala COVID-19 mampu dikendalikan akan berdampak positif bagi perekonomian dan pelaksanaan pilkada.
"Saya optimistis pencanangan gerakan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Sulut disiplin menggunakan masker. Manakala COVID-19 di Sulut dikendalikan tentunya berdampak positif terhadap berbagai sektor baik perekonomian hingga pelaksanaan pilkada serentak," ujar Menteri Tito saat pencanangan "Gerakan Sulut Bermasker" di Manado, Jumat.
Baca juga: Sri Mulyani ajak masyarakat bantu pemerintah kendalikan pandemi
Pemprov Sulut secara massif membagikan masker mencegah penularan COVID-19 hingga ke 15 kabupaten/kota se-Sulut.
Hingga kini tercatat jumlah masker yang telah dibagikan kepada masyarakat melalui gerakan ini sebanyak 10.747.388 lembar masker dari total 11.398.954 lembar masker.
Baca juga: Menko Luhut: Jangan ada kerumunan lagi dengan alasan apapun
Selain disalurkan di 15 kabupaten/kota, masker juga dibagikan kepada ASN di lingkup perangkat daerah dan unit kerja Pemprov Sulut, aparat keamanan, karyawan swasta dan masyarakat umum.
“Kalau seluruh masyarakat Sulut menggunakan masker di tempat publik, saya yakin akan mengurangi kasus penularan COVID-19 sampai 70 persen, ini akan berdampak pada ekonomi yang akan membaik,” katanya.
Baca juga: Menko Luhut ungkap tiga strategi pemerintah cegah lonjakan kasus COVID
Mendagri berharap jutaan masker diberikan kepada seluruh masyarakat, khususnya warga kurang mampu agar seluruh masyarakat dapat menggunakannya.
Menteri Tito juga mengimbau seluruh elemen masyarakat Sulut terus menerapkan protokol kesehatan untuk meyakinkan masyarakat luar bahwa Sulut dapat mengendalikan COVID-19 karena segala aktivitas dilakukan sesuai protokol kesehatan.
Menurut dia, kepercayaan masyarakat luar atas Sulut sangat penting, apalagi Presiden Joko Widodo sudah menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang di Kabupaten Minahasa Utara sebagai salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas selain Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo.
“Kita harus yakinkan pada masyarakat luar soal ini. Karena Sulut telah menjadi tujuan wisata nasional pun internasional. Kita harapkan COVID-19 ini bisa dikendalikan dengan kebiasaan memakai masker. Insya Allah, bisa kita kendalikan. Kita berdoa pada Tuhan agar semuanya bisa terjadi sesuai kehendak Tuhan,” imbuhnya.
Mendagri bersama Ketua Umum TP-PKK, Ibu Tri Tito Karnavian menghadiri pencanangan Gerakan Sulut Bermasker.
Hadir juga dalam acara tersebut Forkopimda, Penjabat Gubernur Sulawesi Utara Agus Fatoni, Plt Ketua TP-PKK Sulut, Ibu Tyas Fatoni, Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, Asisten Administrasi Umum Gammy Kawatu dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut.
"Saya optimistis pencanangan gerakan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Sulut disiplin menggunakan masker. Manakala COVID-19 di Sulut dikendalikan tentunya berdampak positif terhadap berbagai sektor baik perekonomian hingga pelaksanaan pilkada serentak," ujar Menteri Tito saat pencanangan "Gerakan Sulut Bermasker" di Manado, Jumat.
Baca juga: Sri Mulyani ajak masyarakat bantu pemerintah kendalikan pandemi
Pemprov Sulut secara massif membagikan masker mencegah penularan COVID-19 hingga ke 15 kabupaten/kota se-Sulut.
Hingga kini tercatat jumlah masker yang telah dibagikan kepada masyarakat melalui gerakan ini sebanyak 10.747.388 lembar masker dari total 11.398.954 lembar masker.
Baca juga: Menko Luhut: Jangan ada kerumunan lagi dengan alasan apapun
Selain disalurkan di 15 kabupaten/kota, masker juga dibagikan kepada ASN di lingkup perangkat daerah dan unit kerja Pemprov Sulut, aparat keamanan, karyawan swasta dan masyarakat umum.
“Kalau seluruh masyarakat Sulut menggunakan masker di tempat publik, saya yakin akan mengurangi kasus penularan COVID-19 sampai 70 persen, ini akan berdampak pada ekonomi yang akan membaik,” katanya.
Baca juga: Menko Luhut ungkap tiga strategi pemerintah cegah lonjakan kasus COVID
Mendagri berharap jutaan masker diberikan kepada seluruh masyarakat, khususnya warga kurang mampu agar seluruh masyarakat dapat menggunakannya.
Menteri Tito juga mengimbau seluruh elemen masyarakat Sulut terus menerapkan protokol kesehatan untuk meyakinkan masyarakat luar bahwa Sulut dapat mengendalikan COVID-19 karena segala aktivitas dilakukan sesuai protokol kesehatan.
Menurut dia, kepercayaan masyarakat luar atas Sulut sangat penting, apalagi Presiden Joko Widodo sudah menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang di Kabupaten Minahasa Utara sebagai salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas selain Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo.
“Kita harus yakinkan pada masyarakat luar soal ini. Karena Sulut telah menjadi tujuan wisata nasional pun internasional. Kita harapkan COVID-19 ini bisa dikendalikan dengan kebiasaan memakai masker. Insya Allah, bisa kita kendalikan. Kita berdoa pada Tuhan agar semuanya bisa terjadi sesuai kehendak Tuhan,” imbuhnya.
Mendagri bersama Ketua Umum TP-PKK, Ibu Tri Tito Karnavian menghadiri pencanangan Gerakan Sulut Bermasker.
Hadir juga dalam acara tersebut Forkopimda, Penjabat Gubernur Sulawesi Utara Agus Fatoni, Plt Ketua TP-PKK Sulut, Ibu Tyas Fatoni, Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, Asisten Administrasi Umum Gammy Kawatu dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: