Jakarta (ANTARA) - Dinas Bina Marga Kota Jakarta Selatan menyelesaikan pekerjaan pengaspalan jalan lingkungan di Kecamatan Jagakarsa sepanjang 23.821 meter sesuai waktu pengerjaan.

"Pengaspalan jalan lingkungan sepanjang 23.821 meter ini mulai dikerjakan tanggal 4 November, sesuai target pekerjaan selama satu bulan, selesai di tanggal 3 Desember 2020," kata Kepala Suku Dinas Bina Marga, Kota Jakarta Selatan, Heru Suwondo, di Jakarta, Jumat.

Heru menyebutkan, jalan lingkungan sepanjang 23.821 meter dengan lebar 2-3 meter tersebut tersebar di enam kelurahan yang ada di Kecamatan Jagakarsa, yakni di Kelurahan Ciganjur, Cipedak, Jagakarsa, Lenteng Agung, Serengseng Sawah dan Tanjung Barat.

Menurut dia, kalau dihitung secara ruas, berarti ada 33 ruas jalan yang diaspal menggunakan hotmix dengan teknik pemadatan.

"Alhamdulillah selama proses pengerjaan tidak ditemukan kendala, apalagi di masa pandemi COVID-19 ini, warga banyak menghabiskan waktu di rumah dan jarang keluar," kata Heru.

Baca juga: Penutupan jalan lingkungan Cipinang Melayu untuk antisipasi COVID-19

Heru menambahkan, pihaknya mendapat dukungan dari masyarakat sekitar selama proses pengerjaan pengaspalan dilaksanakan.

Setiap hari ada 10 petugas Suku Dinas Bina Marga yang mengerjakan pengaspalan jalan lingkungan tersebut.

Kesepuluh petugas tersebut dibagi dalam dua tim yang tersebar di wilayah tertentu. Melakukan pengaspalan di ruas-ruas jalan yang diusulkan oleh sejumlah pihak termasuk info pembangunan di tingkat kota.

"Warga justru sangat berterima kasih karena jalan di lingkungannya diaspal dan saya pun apresiasi atas kerja sama dan dukungan warga setempat," ujar Heru.

Heru menambahkan, pengaspalan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena dilakukan di semua kecamatan yang ada.

"Tapi tahun ini pengaspalan jalan lingkungan difokuskan di Jagakarsa saja, karena banyak jalan lingkungan yang bolong dan rusak," katanya.

Baca juga: Jalan lingkungan sepanjang 11.240 meter di Jaksel diaspal
Baca juga: Jalan lingkungan Kebon Manggis amblas akibat erosi Sungai Ciliwung