KRI Makassar 590 (ANTARA News) - Nota kesepakatan antara Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut tentang pengamanan dan pengawasan fasilitas industri hulu migas di lepas pantai diperpanjang.

Perpanjangan nota kesepakatan ditandatangani oleh Kepala Staf AL Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kepala BP Migas R Priyono di KRI Makassar 590 saat berlayar di Selat Malaka, Jumat.

Kepala BP Migas Priyono mengatakan nota kesepakatan yang ditandatangani Jumat merupakan perbaikan dari perjanjian periode lima tahun sebelumnya.

"Kerja sama ini baik dan penting," katanya.

Pengamanan, kata Priyono , akan membantu tugas BP migas memenuhi target mengangkat minyak dari pemerintah 965.000 barel minyak mentah per hari, dan produksi minyak dan gas bumi kita 2,4 juta barel equivalent," kata dia.

Industri minyak dan gas, kata dia, adalah strategis.

"Mesin perang secanggih apa pun tidak akan bergerak tanpa migas," ujarnya.

Di tempat yang sama, Kasal Laksamana Agus Suhartono mengatakan kesepakatan pengamanan penting dan strategis untuk sinergi bersama dua institusi pemerintah.

BP Migas, kata dia, membutuhkan jaminan keamanan yang baik agar terhindar dari ancaman.

Pengamanan, menjamin pengawasan fasilitas industri hulu.

Bentuk pengamanan yang diberikan antara lain pemberasihan ranjau sisa perang dunia kedua, panduan pengamanan di perairan yuridiksi, pelatihan personel pengamanan, tukar menukaar personel dan teknologi di back officer.
(T.Y011/A011/P003)