Jakarta (ANTARA) - Petenis Jepang Kei Nishikori berharap kembali ke lapangan untuk kembali bermain melawan pemain terbaik di dunia tahun depan setelah musim 2020 dirusak oleh COVID-19 dan cedera.

Nishikori menghabiskan 10 bulan di luar lapangan setelah menjalani operasi siku dan dijadwalkan untuk kembali pada US Open tahun ini namun dicabut setelah dinyatakan positif terkena virus corona baru.

Ia memainkan enam pertandingan tingkat tur sebelum musimnya diperpendek oleh cedera lain, kali ini bahunya, dalam kekalahan lima set oleh petenis Italia Stefano Travaglia pada French Open September lalu.

Baca juga: Nishikori raih kemenangan pertama setelah "comeback" dari operasi
Baca juga: Petenis Jepang Kei Nishikori mundur dari ATP Cup


"Kami menjalani sedikit turnamen (karena pandemi) dan musim saya berakhir ketika saya mulai mendapatkan kembali feel saya," kata mantan peringkat empat dunia itu seperti dikutip Kyodo, Jumat.

"Saya benar-benar tidak sabar menunggu tahun depan.

"Saya tidak bisa menghadapi pemain 10 peringkat teratas musim ini. Saya ingin berkompetisi pada level itu lagi secepatnya saya bisa."

Nishikori adalah pemain putra asal Asia pertama yang mencapai final Grand Slam ketika ia finis sebagai runner-up pada US Open 2014, namun kesulitan untuk konsisten pada level teratas, dan hanya mengangkat satu gelar ATP Tour pada empat musim terakhir.

Petenis berusia 30 tahun itu juga ingin berkompetisi pada Olimpiade Tokyo yang diundur setahun akibat pandemi.

"(Bahu saya) telah pulih ke level yang layak. Ini pasti akan baik-baik saja untuk tahun depan," kata Nishikori. "Saya akan bersiap (untuk Olimpiade) dengan asumsi bahwa akan tetap berlangsung," demikian Reuters.

Baca juga: WTA mungkin awali musim 2021 pada 4 Januari di luar Australia
Baca juga: Australia butuh hampir satu triliun untuk agenda tenis 2021
Baca juga: Pemain batal ikuti Australian Open jika tak boleh latihan