Jakarta (ANTARA) - Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing mengatakan aktivitas Cek Fakta pada debat pemilihan kepala daerah perlu untuk menunjukkan pasangan calon kepala daerah mana yang mengedepankan integritas dalam pendidikan politik dan demokrasi kepada masyarakat.

Dosen Pascasarjana Universitas Pelita Harapan itu, dalam kegiatan yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berkolaborasi dengan Tim Cek Fakta Debat Pilkada Tangerang Selatan, di Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis, menyatakan ketika paslon tersebut lebih mengedepankan fakta yang sesungguhnya, saya mengatakan bahwa dia adalah sosok yang mengedepankan pendidikan politik, pendidikan demokrasi, di tengah masyarakat.

Emrus menambahkan, pada umumnya, pasangan calon menyampaikan informasi yang menguntungkan pihaknya.

Namun, ketika penyampaian informasi itu tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, maka pasangan calon tersebut pasti memiliki agenda tertentu.

Dalam perspektif Komunikasi Politik, kata Emrus, penyampaian pesan tersebut disebut sebagai manipulasi persepsi publik.

Untuk itulah, menurut dia, kontribusi Tim Cek Fakta diperlukan agar tidak ada orang yang mencoba memainkan data untuk mengacaukan fakta di lapangan.

Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing (kedua kanan) berfoto bersama Koordinator Wilayah AMSI DKI/Jabar/Banten Ronny Kusuma dan pengurus AMSI DKI Jakarta saat kegiatan Cek Fakta Debat Pilkada Tangerang Selatan, di Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (3/12/2020). (ANTARA/ Abdu Faisal)

Koordinator Wilayah AMSI DKI/Jabar/Banten Ronny Kusuma mengatakan kegiatan AMSI bekerja sama dengan Google News Initiative dan Tim Cek Fakta tersebut, bertujuan mencari tahu apakah yang disampaikan dalam Debat Pilkada Tangsel yang disiarkan secara langsung di televisi nasional pada Kamis merupakan kebenaran atau kebohongan.

Ia menambahkan, mereka juga akan coba melawan dengan membuat pemberitaan yang benar terhadap informasi-informasi yang tidak benar yang beredar di dunia digital.

"Nah ini kami coba netralisir, melakukan Cek Fakta apakah itu benar atau tidak," kata Ronny.

Ronny menilai Cek Fakta diarahkan kepada Debat Pilkada Tangsel itu, karena kontestasi pilkada di wilayah Provinsi Banten menarik dan berimbang.

"Di sini tentunya akan banyak hal-hal menarik, itu mengapa kami di sini melakukan Cek Fakta Debat Pilkada ini," kata dia.

Tim pemeriksa fakta (fact-checker) yang mengikuti kegiatan itu berasal dari media-media anggota AMSI di wilayah Jakarta, baik yang berskala lokal maupun nasional.

Mereka dibagi AMSI dalam beberapa kelompok berdasarkan segmen Debat Pilkada Tangsel 2020 tersebut. Adapun penelusuran fakta dilakukan menggunakan sejumlah situs pencari fakta, baik teks maupun foto.
Baca juga: YouTube Indonesia hadirkan fitur "Cek Fakta" di konten berita
Baca juga: Cek Fakta: Ridwan Kamil memohon pinjaman Rp1,750 miliar ke Bank Dunia?