Jakarta (ANTARA News) - Fraksi Hanura DPR memilih walk out meninggalkan ruangan sidang paripurna DPR, Kamis, dengan dalih menegakkan konsistensi sikap DPR terkait dengan rekomendasi DPR dalam kasus Bank Century.

Ketua Fraksi Hanura DPR Abdillah Azis mengatakan, Fraksi Hanura meningggalkan ruangan untuk menegakkan konsistensi sikap DPR yang merekomendasikan agar kasus Bank Century ditindaklanjuti oleh lembaga penegak hukum.

"Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani termasuk salah satu nama yang tercantum dalam rekomendasi DPR untuk ditindaklanjuti," kata Abdillah Azis setelah meninggalkan ruangan sidang paripurna DPR.

Menurut dia, jika anggota DPR tidak menghormati keputusannya siapa lagi yang akan menghormati keputusannya.

"Hal ini bisa mencederai citra lembaga DPR," katanya.

Sebelum meninggalkan ruangan sidang, katanya, anggota Fraksi Hanura sudah mengajukan tiga hal pada pimpinan sidang yakni Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso.

Ketiga hal tersebut yakni, Fraksi Hanura menyatakan bersikap konsisten pada keputusan DPR soal kasus Bank Century.

Fraksi Hanura menyatakan salam perpisahan dengan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

"Ini sikap politik bukan persoalan pribadi. Secara pribadi kami tidak ada masalah dengan Sri Mulyani. Tadi pada saat akan meninggalkan ruangan, kami juga memberikan salam," katanya.

Aksi walk out Fraksi Hanura dilakukan saat sidang paripurna yang dipimpin Priyo Budi Santoso baru dimulai dan anggota DPR dari Fraksi Hanura Syarifuddin Suding mengajukan interupsi meminta agar DPR konsisten atas putusan paripurna soal rekomendasi angket Bank Century.

Namun, pimpinan sidang tetap melanjutkan rapat dan meminta Sri Mulyani sebagai wakil pemerintah memberikan sambutannya.

Anggota Fraksi Hanura kemudian meninggalkan ruangan sidang.

Sidang paripurna DPR kali ini hanya diikuti sekitar 240 dari 560 orang anggota DPR.

(T.R024/S026)