Washington (ANTARA News) - AS Rabu mendesak para pemimpin demonstrasi Thailand untuk mengekang pendukung mereka ketika negara itu mengecam gelombang serangan pembakaran rumah dan kerusuhan di Bangkok.
Washington "sangat prihatin bahwa para pendukung `Kaos Merah` telah membakar rumah, menyerang infrastruktur listrik dan outlet media serta menyerang wartawan perorangan," kata jurubicara Deplu AS Gordon Duguid.
"Dan kami mengecam kelakuan seperti itu dan minta pada para pemimpin (protes) dan politisi oposisi yang berafiliasi untuk mendesak pendukung mereka agar menghentikan tindakan itu," ujarnya pada wartawan di Washington.
Bagaimanapun, Duguid memuji beberapa tindakan yang telah diambil oleh para pemimpin demonstrasi.
"Kami berbesar hati oleh tindakan para pemimpin Kaus Merah yang menyerahkan diri pada badan penegak hukum dan mendukung seruan mereka pada para pendukung untuk pulang dengan damai."
Menurut Duguid, kedutaan besar AS masih tutup, meskipun kedutaan memberikan "beberapa pelayanan darurat dan membatasi pelayanan urusan konsuler rutin pada warga AS di" sebuah hotel mewah di ibukota Thailand pada jam-jam pagi hari.
Ia minta warga AS untuk memeriksa laman Internet kedutaan untuk memperoleh perincian lagi dan membuat janji.
Pada Sabtu, AS telah memperingatkan warganya untuk menghindari lawatan tidak penting ke Thailand dan mulai mengevakuasi staf tidak penting kedutaan dan keluarganya karena kerusuhan di negara itu.
AS menutup kedutaan besarnya di Bangkok pada 13 Mei.
AFP/S008
AS Kecam Demonstran Thailand
20 Mei 2010 05:14 WIB
Pemadam kebakaran menyemprotkan air kearah barikade yang terbakar dalam operasi militer untuk mengusir kelompok "Kaus Merah" dari perkemahan mereka di Bangkok, Rabu (19/5). (ANTARA/REUTERS/Damir Sagolj)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
Tags: