Menristek: Pengembangan vaksin Merah Putih berjalan sesuai jadwal
3 Desember 2020 19:02 WIB
Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Rapat tersebut membahas perkembangan penelitian vaksin Merah Putih oleh Kemenristek/BRIN-LBM Eijkman yang ditargetkan uji klinis dan produksi tahun 2021. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan pengembangan vaksin Merah Putih berjalan sesuai jadwal atau on track.
"Dari Lembaga Eijkman saat ini sebenarnya masih on track dengan harapan bulan ini barangkali sudah mulai menuju uji hewan (animal test) sehingga paling lambat Februari atau Maret 2021 itu sudah bisa menyerahkan bibit vaksinnya kepada Bio Farma," kata Menristek Bambang dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Kamis.
Eijkman mengembangkan vaksin dengan menggunakan platform sub-unit protein rekombinan.
Menristek Bambang menuturkan ada dua pengembangan bibit vaksin Merah Putih lain dengan platform yang berbeda yang progresnya dinilai relatif cepat, yakni yang masing-masing dikembangkan oleh Universitas Airlangga dan Universitas Indonesia.
Baca juga: Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih Indonesia diresmikan
Baca juga: Menristek: Vaksin Merah Putih bisa diekspor
"Mudah-mudahan nanti ketika masuk produksinya pun tidak berbeda jauh," tuturnya.
Menristek Bambang menuturkan Universitas Indonesia mengembangkan vaksin dengan platform DNA dan mRNA yang memungkinkan pengembangan vaksin yang lebih cepat.
"Mudah-mudahan tentunya kombinasi ini akan bisa mempercepat tersedianya vaksin merah putih dalam penanganan COVID-19," ujarnya.
Terkait progres pengembangan vaksin yang dilakukan Universitas Indonesia, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kementerian Riset dan Teknologi Ali Ghufron mengatakan sedang dilakukan uji coba di hewan meskipun belum keseluruhan.
"Meskipun belum keseluruhan tapi sudah jalan dan responnya itu sangat positif dan sudah memulai pembicaraan dengan industri," tuturnya.
Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Puspita Lisdiyanti menuturkan LIPI mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platform protein rekombinan.
Progres pengembangan saat ini, pihaknya sedang melakukan transfeksi di sel mamalia. Targetnya pada kuartal II 2021, diperoleh kandidat yang sudah dikarakterisasi.*
Baca juga: Menteri berharap vaksin Merah Putih didistribusikan di triwulan 4 2021
Baca juga: Vaksin Merah Putih sebagai simbol kemandirian dan kemajuan Indonesia
"Dari Lembaga Eijkman saat ini sebenarnya masih on track dengan harapan bulan ini barangkali sudah mulai menuju uji hewan (animal test) sehingga paling lambat Februari atau Maret 2021 itu sudah bisa menyerahkan bibit vaksinnya kepada Bio Farma," kata Menristek Bambang dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Kamis.
Eijkman mengembangkan vaksin dengan menggunakan platform sub-unit protein rekombinan.
Menristek Bambang menuturkan ada dua pengembangan bibit vaksin Merah Putih lain dengan platform yang berbeda yang progresnya dinilai relatif cepat, yakni yang masing-masing dikembangkan oleh Universitas Airlangga dan Universitas Indonesia.
Baca juga: Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih Indonesia diresmikan
Baca juga: Menristek: Vaksin Merah Putih bisa diekspor
"Mudah-mudahan nanti ketika masuk produksinya pun tidak berbeda jauh," tuturnya.
Menristek Bambang menuturkan Universitas Indonesia mengembangkan vaksin dengan platform DNA dan mRNA yang memungkinkan pengembangan vaksin yang lebih cepat.
"Mudah-mudahan tentunya kombinasi ini akan bisa mempercepat tersedianya vaksin merah putih dalam penanganan COVID-19," ujarnya.
Terkait progres pengembangan vaksin yang dilakukan Universitas Indonesia, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kementerian Riset dan Teknologi Ali Ghufron mengatakan sedang dilakukan uji coba di hewan meskipun belum keseluruhan.
"Meskipun belum keseluruhan tapi sudah jalan dan responnya itu sangat positif dan sudah memulai pembicaraan dengan industri," tuturnya.
Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Puspita Lisdiyanti menuturkan LIPI mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platform protein rekombinan.
Progres pengembangan saat ini, pihaknya sedang melakukan transfeksi di sel mamalia. Targetnya pada kuartal II 2021, diperoleh kandidat yang sudah dikarakterisasi.*
Baca juga: Menteri berharap vaksin Merah Putih didistribusikan di triwulan 4 2021
Baca juga: Vaksin Merah Putih sebagai simbol kemandirian dan kemajuan Indonesia
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: