Arema Indonesia Taklukkan Bontang FC 3-0
19 Mei 2010 17:48 WIB
Pesepakbola kesebelasan Arema Indonesia, Chamelo Roman (kanan) berusaha menjangkau bola dengan kakinya yang disaksikan pesepakbola kesebelasan Bontang FC, Joko Sidik (kiri) dalam pertandingan Kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Rabu (19/5). Arema Indonesia mengalahkan Bontang FC dengan skor akhir3-0. (ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Malang (ANTARA News) - Arema Indonesia mampu meraih tiga angka di kandang setelah menaklukkan tim tamunya Bontang FC 3-0 dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu petang.
Tiga gol Arema Indonesia yang bersarang ke gawang Bontang FC itu masing-masing dilesakkan oleh Esteban Guillen pada menit ke-14, Muhammad Ridhuan pada menit ke-90 dan Achmad Bustomi pada menit ke-94 (injury time).
Gol pembuka tim Singo Edan itu dilesakkan Esteban Guillen dari tendang bebas yang tidak mampu diselamatkan oleh penjaga gawang Bontang FC Sumardi.
Permainan dengan tempo tinggi dan cepat yang diperagakan kedua tim tersebut sebenarnya banyak melahirkan peluang. Namun, hanya satu satu yang membuahkan gol bagi Arema. Bahkan, menit-menit awal babak pertama, gawang Arema yang dikawal Kurnia Meiga nyaris kebobolan.
Peluang demi peluang yang diciptakan kedua tim tersebut hingga wasit Armando Pribadi meniup peluit panjangnya tanda 45 menit babak pertama berakhir skor tetap 1-0.
Memasuki 45 menit babak kedua, pemain Arema banyak melahirkan peluang, namun tak satu pun yang membuahkan gol.
Pada menit ke-65, penjaga gawang Bontang FC Sumardi terpaksa tidak mampu melanjutkan pertandingan karena cedera kakinya yang cukup parah. Pada awalnya, tim pelatih ingin memaksakan Sumardi tetap berada di bawah mistar gawang, namun tetap tidak mampu dan Sumardi sendiri minta pergantian pemain.
Hanya saja, kuota pergantian pemain sesuai regulasi hanya tiga kali dan pelatih Bontang FC Fachri Husaini sudah memaksimalkan kuota tersebut sehingga tidak ada lagi kesempatan untuk melakukan pergantian pemain.
Satu-satunya alternatif adalah salah satu pemain harus berpindah posisi untuk menggantikan Sumardi di bawah mistar gawang dan pilihan jatuh pada pemain bernomor punggung 15, Joko Sidik. Bontang FC terpaksaa harus bermain dengan 10 pemain.
Menjalani sisa pertandingan setelah berhenti sekitar lima menit dan posisi kiper Bontang FC diambil alih Joko Sidik, Arema mulai menurunkan tempo permainannya.
Namun, detik-detik menjelang berakhirnya pertandingan Bontang FC justru harus kebobolan dua gol selama kurun waktu empat menit. Muhammad Ridhuan mampu mengoyak jala Joko Sidik pada menit ke-90 dan Achmad Bustomi pada menit ke-94 dari tendangan jarak jauh.
Selama 90 menit pertandingan wasit Armando Pribadi mengeluarkan dua kartu kuning yang keduanya dihadiahkan untuk pemain Arema, yakni M. Fachruddin dan Beny Wahyudi.
Dengan raihan tiga angka sempurna tersebut, Arema Indonesia tetap bercokol di puncak klasemen sementara LSI 2009/2010 meski Persatuan Sepak Bola Indonesia Jayapura (Persipura) juga menuai hasil maksimal tiga angka setelah mengalahkan Persatuan Sepak Bola Indonesia Kediri (Persik).
Arema mengemas angka 69 dari 32 kali bertanding dan Persipura 66 dari 33 kali bertanding. Arema masih menyisakan dua kali pertandingan, sedangkan Persipura satu kali pertandingan menjamu Persiwa Wamena.(*)
(E009/D007/R009)
Tiga gol Arema Indonesia yang bersarang ke gawang Bontang FC itu masing-masing dilesakkan oleh Esteban Guillen pada menit ke-14, Muhammad Ridhuan pada menit ke-90 dan Achmad Bustomi pada menit ke-94 (injury time).
Gol pembuka tim Singo Edan itu dilesakkan Esteban Guillen dari tendang bebas yang tidak mampu diselamatkan oleh penjaga gawang Bontang FC Sumardi.
Permainan dengan tempo tinggi dan cepat yang diperagakan kedua tim tersebut sebenarnya banyak melahirkan peluang. Namun, hanya satu satu yang membuahkan gol bagi Arema. Bahkan, menit-menit awal babak pertama, gawang Arema yang dikawal Kurnia Meiga nyaris kebobolan.
Peluang demi peluang yang diciptakan kedua tim tersebut hingga wasit Armando Pribadi meniup peluit panjangnya tanda 45 menit babak pertama berakhir skor tetap 1-0.
Memasuki 45 menit babak kedua, pemain Arema banyak melahirkan peluang, namun tak satu pun yang membuahkan gol.
Pada menit ke-65, penjaga gawang Bontang FC Sumardi terpaksa tidak mampu melanjutkan pertandingan karena cedera kakinya yang cukup parah. Pada awalnya, tim pelatih ingin memaksakan Sumardi tetap berada di bawah mistar gawang, namun tetap tidak mampu dan Sumardi sendiri minta pergantian pemain.
Hanya saja, kuota pergantian pemain sesuai regulasi hanya tiga kali dan pelatih Bontang FC Fachri Husaini sudah memaksimalkan kuota tersebut sehingga tidak ada lagi kesempatan untuk melakukan pergantian pemain.
Satu-satunya alternatif adalah salah satu pemain harus berpindah posisi untuk menggantikan Sumardi di bawah mistar gawang dan pilihan jatuh pada pemain bernomor punggung 15, Joko Sidik. Bontang FC terpaksaa harus bermain dengan 10 pemain.
Menjalani sisa pertandingan setelah berhenti sekitar lima menit dan posisi kiper Bontang FC diambil alih Joko Sidik, Arema mulai menurunkan tempo permainannya.
Namun, detik-detik menjelang berakhirnya pertandingan Bontang FC justru harus kebobolan dua gol selama kurun waktu empat menit. Muhammad Ridhuan mampu mengoyak jala Joko Sidik pada menit ke-90 dan Achmad Bustomi pada menit ke-94 dari tendangan jarak jauh.
Selama 90 menit pertandingan wasit Armando Pribadi mengeluarkan dua kartu kuning yang keduanya dihadiahkan untuk pemain Arema, yakni M. Fachruddin dan Beny Wahyudi.
Dengan raihan tiga angka sempurna tersebut, Arema Indonesia tetap bercokol di puncak klasemen sementara LSI 2009/2010 meski Persatuan Sepak Bola Indonesia Jayapura (Persipura) juga menuai hasil maksimal tiga angka setelah mengalahkan Persatuan Sepak Bola Indonesia Kediri (Persik).
Arema mengemas angka 69 dari 32 kali bertanding dan Persipura 66 dari 33 kali bertanding. Arema masih menyisakan dua kali pertandingan, sedangkan Persipura satu kali pertandingan menjamu Persiwa Wamena.(*)
(E009/D007/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: