Gunung Ili Lewotolok kembali semburkan debu vulkanik
3 Desember 2020 16:01 WIB
Abu Vulkanik gunung Ili Lewotolok menyebar di di dasbor salah satu kendaraan, di Kabupaten Lembata, NTT Kamis (3/12/2020). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.
Kupang (ANTARA) - Gunung api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur kembali menyemburkan debu vulkaniknya setelah sempat erupsi pada pukul 11.27 WITA waktu setempat.
"Hujan pasir tipis sampai di pos pengamatan gunung api Ili Lewotolok," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok Stanis Ara Kian di Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Kamis.
Hujan debu vulkanik itu kata dia terjadi setelah pada pukul 11.27 wita gunung tersebut kembali erupsi, namun tinggi kolom abu tidak teramati.Erupsi tersebut ujar dia terekam di seismograf dengan amplitudo maksimun 5 mili meter dan durasi kurang lebih 18 detik.
Pantauan ANTARA debu Vulkanik tersebut tersebut terlihat di bamper dan kaca dari kendaraan yang melintas di lokasi dengan radius enam kilometer dari gunung Ili Lewotolok tersebut.
Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday yang sedang melaksanakan kunjungan kerja ke pos pengamatan itu juga mengatakan dirinya melihat sendiri debu vulkanik tersebut yang menutupi bamper dan kaca depan dari kendaraannya yang digunakan saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi tersebut.
Baca juga: Gunung Ili Lewotolok dua kali erupsi
Baca juga: 6.237 warga Lembata sudah dievakuasi dari KRB Gunung Ili Lewotolok
"Sekarang sedang berlangsung ini abu-abunya masih berjatuhan. Kita keluar baru kita tahu ternyata ada abu vulkanik yang berjatuhan. Tadi ada erupsi," tuturnya.
Wakil Bupati berharap agar masyarakat yang terdampak tetap menggunakan masker untuk menghindari terhidupnya debu vulkanik yang dapat menganggu kesehatan warga itu sendiri.
Saat ini gunung Ili Lewotolok berada pada status Siaga III dan erupsi masih terus terjadi namun tingkat erupsinya menurut laporan dari pihak pos pengamatan tidak seperti beberapa waktu lalu pada tanggal 29 November.
Namun walaupun demikian, masyarakat di sekitar gunung Ili Lewotolok dan pengunjung atau pendaki serta wisatawan diimbau tidak berada atau tidak melakukan pendakian.
Masyarakat juga dilarang untuk tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah gunung Ili Lewotolok dan di seluruh area dalam radius empat kilometer dari puncak gunung.
Baca juga: BNPB kembangkan aplikasi cek posisi untuk Gunung Ili lewotolok
"Hujan pasir tipis sampai di pos pengamatan gunung api Ili Lewotolok," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok Stanis Ara Kian di Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Kamis.
Hujan debu vulkanik itu kata dia terjadi setelah pada pukul 11.27 wita gunung tersebut kembali erupsi, namun tinggi kolom abu tidak teramati.Erupsi tersebut ujar dia terekam di seismograf dengan amplitudo maksimun 5 mili meter dan durasi kurang lebih 18 detik.
Pantauan ANTARA debu Vulkanik tersebut tersebut terlihat di bamper dan kaca dari kendaraan yang melintas di lokasi dengan radius enam kilometer dari gunung Ili Lewotolok tersebut.
Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday yang sedang melaksanakan kunjungan kerja ke pos pengamatan itu juga mengatakan dirinya melihat sendiri debu vulkanik tersebut yang menutupi bamper dan kaca depan dari kendaraannya yang digunakan saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi tersebut.
Baca juga: Gunung Ili Lewotolok dua kali erupsi
Baca juga: 6.237 warga Lembata sudah dievakuasi dari KRB Gunung Ili Lewotolok
"Sekarang sedang berlangsung ini abu-abunya masih berjatuhan. Kita keluar baru kita tahu ternyata ada abu vulkanik yang berjatuhan. Tadi ada erupsi," tuturnya.
Wakil Bupati berharap agar masyarakat yang terdampak tetap menggunakan masker untuk menghindari terhidupnya debu vulkanik yang dapat menganggu kesehatan warga itu sendiri.
Saat ini gunung Ili Lewotolok berada pada status Siaga III dan erupsi masih terus terjadi namun tingkat erupsinya menurut laporan dari pihak pos pengamatan tidak seperti beberapa waktu lalu pada tanggal 29 November.
Namun walaupun demikian, masyarakat di sekitar gunung Ili Lewotolok dan pengunjung atau pendaki serta wisatawan diimbau tidak berada atau tidak melakukan pendakian.
Masyarakat juga dilarang untuk tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah gunung Ili Lewotolok dan di seluruh area dalam radius empat kilometer dari puncak gunung.
Baca juga: BNPB kembangkan aplikasi cek posisi untuk Gunung Ili lewotolok
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: